SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyediakan 225.230 kursi untuk calon peserta didik baru jenjang SMA/SMK pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.
Bagi anak tidak sekolah (ATS) atau anak putus sekolah mendapat kesempatan mendaftar lewat jalur afirmasi untuk pemenuhan hak dasar pendidikan mereka.
Baca juga: PPDB 2024, FSGI Soroti Kurangnya Jumlah SMA dan SMK di Indonesia
"Untuk jalur Afirmasi 20 persen, diperuntukkan bagi 15 persen siswa miskin, tiga persen untuk anak panti, dan ada juga dua persen untuk anak tidak sekolah (ATS)," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng Kustrisaptono melalui keterangan tertulis, Rabu (29/5/2024).
Kus mengatakan, jumlah kuota PPDB 2024 tersebut sebesar 41,62 persen dari jumlah lulusan jenjang SMP 2023/2024 berkisar 541.073 peserta didik.
Secara garis besar pada PPDB SMA 2024 masih memiliki empat jalur penerimaan seperti tahun sebelumnya, yakni:
Sementara itu untuk jenjang SMK, terdiri dari tiga jalur:
Untuk menyinkronkan data anak dari keluarga tidak mampu, pihaknnya bekerjasama dengan Dinas Sosial Jateng. Selain mengacu pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) nasional, juga memperhatikan data terpadu milik Pemprov Jateng.
Dengan demikian, diharapkan akses pendidikan bagi pendaftar jalur afirmasi dapat lebih merata.
Lebih lanjut, dia menjelaskan tahapan PPDB dimulai pengumuman pada tanggal 6 Juni 2024. Kemudian pada 11-24 pendaftaran dan pembuatan akun online dan aktivasi akun ppdb.jatengprov.go.id . Lalu, 24-27 Juni adalah proses pendaftaran dan perubahan pilihan sekolah.
Selanjutnya, pada 28-30 Juni, memasuki masa tenang. Pengumuman seleksi PPDB dijadwalkan 1 Juli 2024. Adapun, daftar ulang dimulai pada 3-12 Juli 2024. Sedangkan, 15 Juli 2024 adalah masa pengumuman daftar cadangan.
Dilanjutkan 16-17 Juli 2024 adalah daftar ulang bagi peserta CPD cadangan.
"Diharapkan, masa awal tahun ajaran baru 2024/2025 dimulai pada tanggal 22 Juli 2024," tuturnya.
Baca juga: Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik
Tak hanya itu, untuk meningkatkan daya tampung sekolah negeri, Pemprov Jateng mendirikan sekolah baru pada kecamatan yang belum ada sekolah negeri jenjang menengah atas atau di zona blank spot.
Beberapa sekolah baru telah dibangun. Seperti SMA Tawangmangu, SMK Pagentan di Banjarnegara, SMK Lumbir di Banyumas. Akan ada pula SMA di sekitar Pasar Kliwon Kota Surakarta, SMA Tegal Selatan dan SMA Garung di Wonosobo.
"Dengan kondisi demikian, yang tidak diterima di sekolah negeri, sekolah swasta bisa membantu pemerintah untuk mencerdaskan anak didik kita. Sekolah swasta punya kualitas yang baik, pantauan kita sekolah SMA/SMK punya kualitas bagus secara umum," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.