PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan Perairan Pulau Belitung sebagai kawasan zero atau bebas dari tambang timah.
Kebijakan ini ditetapkan karena Pulau Belitung memiliki keindahan eksotik, dan menjadi andalah di sektor pariwisata di Negeri Laskar Pelangi itu.
"Pemerintah telah menetapkan Perairan Pulau Belitung sebagai kawasan pariwisata yang zero tambang."
Demikian kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Babel, Agus Suryadi di Pangkalpinang, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung
Agus menyatakan, selama ini keindahan perairan dan terumbu karang di Pulau Belitung sudah menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan lokal, nasional, dan bahkan internasional.
"Sehingga laut di Belitung ini ditetapkan sebagai kawasan bebas penambangan bijih timah," ujar Agus.
Agus menyatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah menetapkan dua lokasi di Perairan Pulau Belitung sebagai kawasan konservasi untuk pengembangan ekonomi biru demi menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam di daerah itu.
Dua kawasan konservasi di Pulau Belitung yang ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yaitu Perairan Mendanau hingga Membalong di Kabupaten Belitung dan Perairan Memporang Kabupaten Belitung Timur.
"Zona konservasi ini sudah ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan atas dasar usulan Pemprov Kepulauan Babel, untuk menjaga kelestarian lingkungan laut dari kerusakan dan pencemaran dampak penambangan," kata Agus.
Baca juga: Festival Api Tujuh Likur di Bangka Belitung Hadirkan Gapura dari Obor Menyala
Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut DKP Provinsi Kepulauan Babel, Fhores Fherado mengatakan lokasi kawasan konservasi dengan jenis konservasi taman wisata perairan di Pulau Belitung meliputi Pulau Selema, Pulau Kalambau, Pulau Bangkai, Pulau Pelemah, dan Pulau Tupai.
“Pada pulau-pulau tersebut kondisi terumbu karang masih relatif baik dan pada zona inti kawasan yang dicadangkan, difokuskan pada target konservasi yaitu terumbu karang, penyu, kerang kima, dan ikan napoleon,“ kata Fhores.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.