Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Festival Balon Udara di Purwokerto

Kompas.com - 27/05/2024, 07:40 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Festival balon udara di lapangan Mas Mansoer Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, berlangsung meriah, pada Minggu (26/5/2024) pagi.

Hujan yang sempat mengguyur wilayah Purwokerto tak mengurangi antusiasme warga untuk menyaksikan festival balon udara tersebut. Ribuan orang berdatangan untuk dapat melihat dari dekat puluhan balon raksasa.

Baca juga: Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Dalam festival ini, sedikitnya terdapat 31 balon udara yang ditambatkan. Balon ini memiliki baraneka ragam gambar dan warna yang menarik.

Salah satu penonton, Irma (32) asal Banyumas mengaku, sengaja datang sejak pagi untuk mengobati rasa penasarannya. Pasalnya, jarang sekali ada festival balon udara di Purwokerto.

"Biasanya kan yang terkenal itu di Wonosobo, mumpung ada yang dekat jadi saya ke sini. Ternyata memang sangat menarik, meski harus berdesak-desakan," kata Irma saat ditemui di lokasi, Minggu.

Hal senada disampaikan Novi (45), warga Purwokerto, yang datang bersama suaminya.

"Ini menarik sekali karena jarang melihat di sini. Bisa buat refreshing setelah seminggu berkutat dengan pekerjaan," ujar Novi.

Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan, antusiasme warga terlihat sejak dibukanya "ticket war", beberapa hari lalu. Penonton yang memegang tiket berhak mengikuti undian dooprize.

 

"Ini merupakan festival balon tahun kedua. Hanya dalam tiga menit, 10.000 tiket habis. Kita lihat hari ini, lapangan penuh, kurang lebih ada 20.000 penonton yang datang," kata Jebul.

Acara yang digelar dalam rangka milad ke-59 UMP ini, kata Jebul, sekaligus sebagai sarana hiburan bagi warga Purwokerto.

Festival ini, kata Jebul, akan masuk menjadi agenda resmi tahunan Pemkab Banyumas. Tahun depan, jumlah balon udara direncanakan akan lebih banyak lagi.

Dalam festival balon udara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukkan barongsai dan musik tradisional kentongan.

Baca juga: 14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Sementara itu, PLN menerjunkan 10 personel untuk mengamankan jalannya festival balon udara. Hal itu untuk mengantisipasi balon terlepas ke udara yang bisa berpotensi menyebabkan gangguan jaringan listrik.

"Kami sudah bersepakat dengan UMP balon tidak dilepas. Kalau dilepas bisa mengganggu transmisi kami yang berakibat gangguan listrik," kata Manajer PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Purwokerto, Azwar Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com