Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Kompas.com - 23/05/2024, 07:53 WIB
Bayu Apriliano,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Puncak perayaan Waisak Nasional 2568 BE Tahun 2024 jatuh pada Kamis (23/5/2024) bertempat di Lapangan Marga Utama Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Kegiatan Waisak tahun ini akan ditutup dengan festival lampion Waisak yang diorganisasi oleh Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI). Sebelum melepas lampion, para umat Buddha akan melakukan sesi meditasi terlebih dahulu dibimbing oleh Bhikkhu Sangha.

Tak hanya uma tBuddha, masyarakat umum pun diperkenankan ikut melepaskan lampion di lapangan utama Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, ini.

"Setelah upacara keagamaan selesai, masyarakat dan para umat diperlihatkan tata cara melepaskan lampion," kata Ketua Umum DPP Walubi yang juga Ketua Panitia Waisak Nasional 2568 B.E. Tahun 2024 S, Hartati Murdaya, dalam keterangan resminya, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Trisuci Waisak, 3 Peristiwa Penting dalam Sejarah Umat Buddha

Hartati Murdaya menjelaskan, lampion yang dilepaskan terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan akan terurai habis seluruh bahannya setelah melayang di udara sehingga tidak menimbulkan limbah apa pun di lingkungan.

Hal ini terbukti dalam pelepasan lampion Waisak tahun 2023, tidak ada klaim asuransi atau aduan masyarakat. MBMI telah mengantisipasi berbagai hal dengan teliti seperti mempersiapkan asuransi, pemadam kebakaran, ambulans, dan lainnya.

"Pelepasan lampion Waisak merupakan acara yang sangat ditunggu-tunggu setiap tahunnya oleh masyarakat. Pelepasan lampion ini sudah menjadi ikon Waisak Nasional di Candi Borobudur. Setiap tahunnya, masyarakat dari seluruh Indonesia dan mancanegara, baik umat Buddhis yang melakukan ritual maupun turis hadir ke Candi Borobudur untuk ikut acara atau menyaksikan pelepasan lampion." katanya.

Baca juga: Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Sebagaimana diketahui, Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting yakni kelahiran Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha, serta Buddha Gautama parinibbana (wafat).

Adapun detik–detik Waisak akan jatuh pada hari Kamis, 23 Mei 2024 pukul 20.52.42 WIB. Kegiatan Waisak Nasional sendiri tahun ini dipusatkan di Candi Borobudur–Magelang, Jawa Tengah.

“Tema Waisak Nasional pada tahun 2024 ini adalah ‘Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha, dengan subtema Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan, dan Kebencian’,” tutur Hartati.

Tahun ini terdapat dua sesi pelepasan lampion untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam pelepasan lampion, sesi 1 pukul 19.00–21.00 WIB dan sesi 2 pukul 21.30–22.30 WIB.

"Lampion merupakan simbol penerangan, kedamaian batin, ketenangan, kebahagiaan, dan tercapainya harapan, doa, cita-cita yang baik serta impian peserta yang ditulis khusus pada stiker yang dapat diterbangkan bersama lampionnya. Seiring berjalannya waktu, minat masyarakatpun terus meningkat," tambah Koordinator Lampion Waisak Nasional yang juga Ketua Umum Wanita Buddha Mahanikaya Indonesia, Fatmawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
'Long Weekend', Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

"Long Weekend", Kunjungan Wisatawan di Magelang Naik 5 Kali Lipat

Regional
Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Soal Pilkada Solo, Gusti Bhre: Masih Fokus Pura Mangkunegaran

Regional
Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Ayah yang Bunuh Anaknya di Banten Dikenal Sayang Keluarga

Regional
ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

ODGJ di Bima Kejar Polisi dengan Parang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com