Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Kompas.com - 20/05/2024, 12:49 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Kontestasi pilkada serentak di wilayah Banyumas Raya mulai menghangat.

Sejumlah nama mulai bermunculan dalam bursa calon bupati (cabup) maupun calon wakil bupati (cawabup).

Lantas seperti apa sosok pimpinan ideal untuk Banyumas Raya di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara?

Baca juga: PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Ketua Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo mengatakan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih seorang pemimpin.

"Kita perlu melihat dan sepakat bahwa kemudian siapa yang harus dicalonkan oleh partai, tentu banyak pertimbangan-pertimbangan," ujarnya kepada wartawan, Senin (20/5/2024).

Pertimbangan pertama yaitu terkait kapabilitas atau kemampuan, seperti kemampuan manajerial, manajemen konflik, mengelola birokrasi, dan menyelesaikan berbagai persoalan.

Baca juga: Pilkada Banyumas, 10 Nama Berebut Tiket PDI-P, Siapa Saja Mereka?


Baca juga: Serahkan Formulir Pendaftaran Bacabup, Mantan Wabup Banyumas Berharap Dapat Rekomendasi PDI-P

Memiliki konektivitas nasional

Yang tak kalah penting, kata Indaru, seorang pemimpin harus memiliki konektivitas nasional. Pasalnya, pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten di Banyumas Raya masih tergolong rendah.

"Bisa itu dalam pemerintah pusat, kementerian atau apa, karena dukungan sistem selain dari dana yang baku dari DAU (Dana Alokasi Khusus) dan sebagainya, perlu adanya konektivitas itu," katanya lagi.

Indaru mencontohkan, Solo mendapat banyak kucuran dana dari berbagai kementerian karena wali kotanya, Gibran Rakabuming Raka memiliki jejering tingkat nasional.

Baca juga: Alasan Muda-Tanjung Mundur dari Jalur Independen Pilgub Kalbar

Selain itu, menurut Indaru, seorang pemimpin idealnya memiliki kemampuan finansial yang memadai. Sehingga, orientasinya menjadi pemimpin daerah bukan untuk mencari pekerjaan, melainkan untuk pengabdian.

Indaru mengatakan, pemimpin yang telah selesai dengan dirinya sendiri tidak menggantungkan dari jabatan publik.

"Seseorang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri tentu saja telah memiliki kapital yang cukup. Dalam bekerja, nantinya benar-benar merupakan pengabdian kepada rakyat," pungkasnya.

Baca juga: PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Pemkot Jambi Jamin Penyelesaian Sengketa Lahan SD Negeri 212

Regional
Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Penemuan Mayat Bayi di Sragen, Terbungkus Mantel dengan Kondisi Leher Terjerat Kain di Dapur Rumah

Regional
Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Terpeleset Saat Memancing, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Embung

Regional
Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, 'Terbang' ke Atap dan Tendang Panitia

Sederet Cerita Saat Hewan Kurban Mengamuk, "Terbang" ke Atap dan Tendang Panitia

Regional
Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Pemprov Sumbar Salurkan 83 Hewan Kurban di 15 Titik Bencana

Regional
Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Sosok Danis Murib, Prajurit TNI yang 2 Bulan Tinggalkan Tugas lalu Gabung KKB

Regional
Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com