PURWOKERTO, KOMPAS.com - Kontestasi pilkada serentak di wilayah Banyumas Raya mulai menghangat.
Sejumlah nama mulai bermunculan dalam bursa calon bupati (cabup) maupun calon wakil bupati (cawabup).
Lantas seperti apa sosok pimpinan ideal untuk Banyumas Raya di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara?
Baca juga: PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja
Ketua Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo mengatakan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih seorang pemimpin.
"Kita perlu melihat dan sepakat bahwa kemudian siapa yang harus dicalonkan oleh partai, tentu banyak pertimbangan-pertimbangan," ujarnya kepada wartawan, Senin (20/5/2024).
Pertimbangan pertama yaitu terkait kapabilitas atau kemampuan, seperti kemampuan manajerial, manajemen konflik, mengelola birokrasi, dan menyelesaikan berbagai persoalan.
Baca juga: Pilkada Banyumas, 10 Nama Berebut Tiket PDI-P, Siapa Saja Mereka?
Baca juga: Serahkan Formulir Pendaftaran Bacabup, Mantan Wabup Banyumas Berharap Dapat Rekomendasi PDI-P
Yang tak kalah penting, kata Indaru, seorang pemimpin harus memiliki konektivitas nasional. Pasalnya, pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten di Banyumas Raya masih tergolong rendah.
"Bisa itu dalam pemerintah pusat, kementerian atau apa, karena dukungan sistem selain dari dana yang baku dari DAU (Dana Alokasi Khusus) dan sebagainya, perlu adanya konektivitas itu," katanya lagi.
Indaru mencontohkan, Solo mendapat banyak kucuran dana dari berbagai kementerian karena wali kotanya, Gibran Rakabuming Raka memiliki jejering tingkat nasional.
Baca juga: Alasan Muda-Tanjung Mundur dari Jalur Independen Pilgub Kalbar
Selain itu, menurut Indaru, seorang pemimpin idealnya memiliki kemampuan finansial yang memadai. Sehingga, orientasinya menjadi pemimpin daerah bukan untuk mencari pekerjaan, melainkan untuk pengabdian.
Indaru mengatakan, pemimpin yang telah selesai dengan dirinya sendiri tidak menggantungkan dari jabatan publik.
"Seseorang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri tentu saja telah memiliki kapital yang cukup. Dalam bekerja, nantinya benar-benar merupakan pengabdian kepada rakyat," pungkasnya.
Baca juga: PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.