KOMPAS.com - Berita soal Kang Zen (43), relawan taruna siaga bencana (Tagana) di Demak, Jawa Tengah, menuai perhatian pembaca di hari kemarin.
Kang Zen diketahui juga merupakan pengusaha rumah makan sukses dan merelakan hidupnya untuk menjadi relawan.
Sementara itu, berita dampak dari kecelakaan maut bus rombongan siswa SMK di Ciater, Subang, Jawa Barat, juga terus jadi perhatian pembaca.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengeluarkan Surat Edaran yang mengatur pelaksanaan kegiatan study tour.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
Kesuksesan menjadi pengusaha rumah makan "Mbak Tari" yang sudah dirintis sejak 1996, tidak membuat Zen terlena.
Dirinya pun mengikuti gerak batinnya untuk total dalam kegiatan kemanusiaan.
Menurutnya, menjadi relawan bencana merupakan momentum dan ruang kerja sosial yang tidak bisa didapat saat sibuk dengan usaha masing-masing.
"Mungkin di tempat usahanya, tempat kerjanya masih kurang ruang untuk berkegiatan sosial, mungkin. Tapi, yang menyatukan kami itu berkegiatan sosial," terangnya.
Baca berita selengkapnya: Cerita Kang Zen, Pengusaha Rumah Makan Legendaris di Demak Pilih Jalan Hidup Jadi Relawan Tagana
Bey menegaskan, kecelakaan bus yang menewaskan sebelas siswa dan guru SMK Lingga Kencana, tidak terulang lagi.
Salah satunya adalah dengan memperketat izin study tour dan memperketat pengawasan soal moda transportasi.
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran nomor: 64/PK.01/Kesra tentang Story Tour.
"Mengimbau bupati/wali kota untuk memperketat izin pelaksanaan study tour yang dilaksanakan satuan pendidikan di wilayah masing-masing," ucap Bey dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (13/5/2024).
Baca berita selengkapnya: Imbas Bus Terguling di Ciater, Bey Keluarkan SE Kegiatan "Study Tour"