DEMAK, KOMPAS.com - Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) diterjang banjir rob dalam sepekan terakhir.
Banjir rob dipengaruhi tingginya gelombang pasang air laut, dengan wilayah terparah di Kecamatan Sayung.
Rata-rata banjir rob terjadi saat sore hari pukul 16.00 WIB dan kemudian surut lagi pada malam hari.
Baca juga: Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar
Tidak hanya pemukiman, banjir rob juga berdampak ke sektor pertanian di Kecamatan Sayung.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan Pangan) Demak, Hari Wuryanta mengatakan, 273 hektar lahan sawah 5 desa di Kecamatan Sayung terdampak banjir rob.
"Ada 273 hektar, itu dari luasan di 5 desa tadi 1.249 hektar, kalau presentase 21,86 persen," ujar Hery kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Senin (6/5/2024) sore.
Rinciannya, Desa Banjarsari 3 hektar, Kalisari 10 hektar, Desa Pilangsari 90 hektar, Desa Sayung 150 hektar, dan Desa Tambakroto 20 hektar.
"Desa yang berbatasan dengan laut, ada dampak intrusi air asin naik ke sungai kemudian naik ke lahan sawah yang menyebabkan kandungan garam ikut naik. Itu yang menyebabkan kerugian bagi pertanian," ungkapnya.
Heri menjelaskan, saat ini tanam padi di lahan tersebut masih hidup, namun apabila tidak ada hujan dan banjir rob berlanjut terancam puso atau gagal panen.
"Kalau itu tidak ada air dari atas yang masuk, hujan atau misalanya air sungai bisa menyebabkan puso. Karena kan kalau terlalu asin mati. Tidak tahan," katanya.
Baca juga: Pantura Sayung Banjir Rob, Ingat Batas Aman Mobil Terjang Genangan Air
Dia menambahkan, meskipun sawah sudah terkontaminasi air laut, masih memungkinkan petani panen apabila tanaman tersebut bisa tahan.
Menurut Heri, tanaman padi di dekat pesisir menggunakan benih khusus agar tahan dengan air asin.
"Tapi kalau selama itu kadar salin diterima atau ditolerir tanaman yang masih bisa panen. Tergantung kondisi nanti kita ikuti aja, semoga tidak berlanjut," tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.