Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Kompas.com - 06/05/2024, 17:38 WIB
Nur Zaidi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

DEMAK, KOMPAS.com - Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) diterjang banjir rob dalam sepekan terakhir.

Banjir rob dipengaruhi tingginya gelombang pasang air laut, dengan wilayah terparah di Kecamatan Sayung.

Rata-rata banjir rob terjadi saat sore hari pukul 16.00 WIB dan kemudian surut lagi pada malam hari.

Baca juga: Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Tidak hanya pemukiman, banjir rob juga berdampak ke sektor pertanian di Kecamatan Sayung.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan Pangan) Demak, Hari Wuryanta mengatakan, 273 hektar lahan sawah 5 desa di Kecamatan Sayung terdampak banjir rob.

"Ada 273 hektar, itu dari luasan di 5 desa tadi 1.249 hektar, kalau presentase 21,86 persen," ujar Hery kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Senin (6/5/2024) sore.

Rinciannya, Desa Banjarsari 3 hektar, Kalisari 10 hektar, Desa Pilangsari 90 hektar, Desa Sayung 150 hektar, dan Desa Tambakroto 20 hektar.

"Desa yang berbatasan dengan laut, ada dampak intrusi air asin naik ke sungai kemudian naik ke lahan sawah yang menyebabkan kandungan garam ikut naik. Itu yang menyebabkan kerugian bagi pertanian," ungkapnya.

Heri menjelaskan, saat ini tanam padi di lahan tersebut masih hidup, namun apabila tidak ada hujan dan banjir rob berlanjut terancam puso atau gagal panen.

"Kalau itu tidak ada air dari atas yang masuk, hujan atau misalanya air sungai bisa menyebabkan puso. Karena kan kalau terlalu asin mati. Tidak tahan," katanya.

Baca juga: Pantura Sayung Banjir Rob, Ingat Batas Aman Mobil Terjang Genangan Air

Dia menambahkan, meskipun sawah sudah terkontaminasi air laut, masih memungkinkan petani panen apabila tanaman tersebut bisa tahan.

Menurut Heri, tanaman padi di dekat pesisir menggunakan benih khusus agar tahan dengan air asin.

"Tapi kalau selama itu kadar salin diterima atau ditolerir tanaman yang masih bisa panen. Tergantung kondisi nanti kita ikuti aja, semoga tidak berlanjut," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Bocah 13 Tahun Dicabuli Ayah Tiri hingga Hamil, Ibu Korban Tahu Perbuatan Pelaku

Regional
Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Takut Dimarahi, Seorang Pelajar Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor

Regional
Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Cerita Tatik, Dua Dekade Jualan Gerabah Saat Grebeg Besar Demak

Regional
BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

BNPB Pasang EWS dengan CCTV di Sungai Berhulu dari Gunung Marapi

Regional
PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

PPDB SMA/SMK Dibuka Malam Ini, Pj Gubernur Banten Ultimatum Tak Ada Titip Menitip Siswa

Regional
Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang, Warga Lihat Pelaku Kabur Bawa Golok dengan Bercak Darah

Regional
4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

4 Orang Tewas Ditabrak Mobil Elf di Aceh Timur, Ini Kronologinya

Regional
Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Pilkada Salatiga Rawan Politik Uang, Gerindra Sebut Elektabilitas Tinggi Tak Jaminan Terpilih

Regional
Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Sebelum Bunuh Anaknya, Pria di Serang Banten Sempat Minta Dibunuh

Regional
Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Berantas Judi Online, Ponsel Aparat di Polres Bengkulu Utara Diperiksa

Regional
KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

KAI Tanjungkarang Tutup Perlintasan Sebidang Liar di Martapura

Regional
Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Ayah di Serang Bunuh Balitanya yang Tidur Pulas, Ada Sang Ibu dan Kakak di TKP

Regional
Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Butuh Uang untuk Judi Online, Remaja 14 Tahun Curi Sepeda Motor

Regional
Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari

Regional
Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Santri Tewas Terseret Arus Sungai Saat Bersihkan Alat Potong Hewan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com