Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aris Marfai
Kepala Badan Informasi Geospasial

Professor Geografi

Banjir Rob Saat Mudik Lebaran

Kompas.com - 08/04/2024, 15:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MUDIK Lebaran di Indonesia dapat disebut sebagai mobilitas penduduk paling besar, di mana diprediksi tahun ini ada lebih dari 190 juta penduduk melakukan perjalanan dari satu wilayah ke wilayah lain di Tanah Air.

Di kawasan Jabodetabek diperkirakan lebih dari 28 juta penduduk akan melakukan perjalanan ke Jawa Tengah, Jawa Timur dan Pulau Sumatera.

Jalur pantai utara merupakan rute mudik paling populer ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur bila dibandingkan dengan jalur selatan.

Jalur utara didominasi dataran rendah dan kawasan pesisir, sehingga aksesibilitas jalan lebih mendukung.

Jalur selatan mempunyai varisasi bentang alam lebih kompleks. Jalur ini akan melewati daerah perbukitan dengan kontur ketinggian berbeda-beda, melewati daerah pebukitan karst batu gamping, sebagiannya melewati daerah pesisir yang landai dan sebagian lagi merupakan daerah lereng kaki gunung api.

Hal ini menyebabkan jalur selatan lebih kompleks, lebih menantang dengan banyak tikungan, kelokan dan tanjakan bervariasi. Menuntut kewaspadaan pemudik.

Jalur utara meskipun lebih landai dengan kontur yang hampir seragam pada daerah dataran rendah dengan aksesibilitas yang relatif lebih bagus, namun tetap menuntut kewaspadaan akan adanya fenomena alam berupa banjir pasang air laut.

Banjir pasang air laut dikenal sebagai banjir rob, merupakan fenomena di mana terjadi luapan dan genangan banjir daerah pesisir yang disebabkan naiknya air laut.

Air laut pasang melampaui pantai dan tergenang di daerah pesisir, di daerah dataran rendah, dan di dataran banjir sepanjang sungai.

Banjir rob dapat mengakibatkan genangan di daerah pesisir yang mengganggu transportasi perhubungan, mengganggu aktivitas perekonomian dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Fenomena banjiir rob dapat dideteksi melalui perilaku pasang surut air laut yang diukur dari stasiun pasang surut. Stasiun pasang surut adalah stasiun peralatan survei yang dipasang di daerah pantai untuk mengukur ketinggian pasang surut air laut setiap saat.

Badan Informasi Geospasial (BIG) adalah salah satu lembaga pemerintah yang melakukan pengukuran pasang surut di seluruh Indonesia.

BIG mengelola lebih dari 290 stasiun pasang surut yang tersebar di seluruh pantai di Indonesia. Stasiun pasang surut tersebut digunakan sebagai sumber rujukan dalam melakukan referensi pemetaan nasional.

Data yang dihasilkan dari stasiun pasang surut juga dapat digunakan untuk analisis banjir rob. Stasiun pasang surut tersebut melakukan perekaman perilaku pasang surut secara realtime 24 jam per hari selama 7 hari seminggu, dengan menggunakan tiga metode, yaitu sensor, mekanik dan sistem pressure.

Data yang dihimpun merupakan data per detik, yang setiap 5 detik dikirim ke server untuk dilakukan analisis. Jadi datanya sangat detail. Data pasang surut dapat diakses oleh publik melalui sistem referensi geospasial Indonesia (SRGI).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com