Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Jadi Pemicu Banjir, Produksi Sampah di Kota Semarang Capai 1.000 Ton Per Hari

Kompas.com - 23/04/2024, 06:31 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Produksi sampah di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) masih cukup tinggi yang mencapai 1.000 ton per hari.

Sebagian besar sampah-sampah tersebut berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan hanya sedikit yang dikelola masyarakat.

Banyaknya produksi sampah di Kota Semarang disebut menjadi salah satu penyebab genangan atau banjir.

Baca juga: 50 Ton Sampah Cimahi Disulap Jadi Bahan Bakar Industri Semen Setiap Harinya

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta semua pihak untuk serius dan ikut terlibat menangani permasalahan sampah di wilayahnya.

Menurutnya, sampah sudah menjadi permasalahan dunia tidak hanya di Indonesia atau di Kota Semarang saja.

"Ini sebagai upaya kami untuk mengurangi sampah yang dibuang di TPA,” jelas Mbak Ita sapaan akrabnya di Forum Grup Discussion (FGD) membahas pengelolaan sampah di Semarang, Senin (21/4/2024).

Dia menjelaskan, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan upaya pilah-pilih sampah dengan harapan menjadi salah satu solusi dan cara bagaimana Pemkot Semarang meminimalisir produksi sampah di TPA.

Selain itu, lanjutnya, daur ulang sampah akan digencarkan sehingga volume sampah yang berakhir di TPA bisa berkurang. Namun hal itu menurutnya butuh peran dan kesadaran semua pihak, termasuk masyarakat.

"Pemanfaatan sampah mungkin jadi eco enzyme atau menjadi paving untuk limbah plastik dan sebagainya," paparnya.

Menurutnya peran masyarakat dan pemerintah diperlukan untuk membantu dalam hal berinovasi soal permasalahan sampah di Kota Semarang.

Baca juga: Cerita Ning, Gerakkan Ibu-ibu di Demak Sulap Sampah Jadi Rupiah

“Kami matur nuwun kepada Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang (DP2K) melakukan inisiasi FGD penanganan sampah ini, yang tentu ini sebagai upaya preventif untuk mencegah agar TPA tak cepat penuh atau numpuk. Tentu harus ada penanganan-penanganan mulai dari hulu,” jelasnya.

Dia beranggapan, selain menimbulkan bau tak sedap dengan adanya penumpukan di TPA, perilaku pengelolaan sampah yang salah juga menjadi pemicu terjadinya genangan atau banjir di Kota Semarang.

Sampah ini tidak hanya menjadi problem polusi atau tempat kotor saja, tetapi menjadi penyebab genangan atau banjir. Sehingga dengan adanya FGD bisa dicari solusi untuk penanganan sampah," ucap Mbak Ita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com