Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Kompas.com - 20/04/2024, 12:17 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Ribuan alat peraga kampanye hasil penertiban masih menumpuk di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Tumpukan berupa baliho dan tiang penyangga kayu yang mulai melapuk menimbulkan kesan kotor di lingkungan kantor.

Apalagi di kawasan tersebut terdapat hotel dan restoran yang menjadi pusat keramaian dan dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

Baca juga: Sampah Alat Peraga Kampanye di Sleman Akan Diolah Jadi Bahan Bakar

Ketua Bawaslu Pangkalpinang Imam Ghozali mengatakan, sampah alat peraga kampanye (APK) tidak serta merta dimusnahkan karena menunggu inisiatif peserta pemilu untuk mengambilnya.

Namun setelah berselang dua bulan, APK tak pernah diambil sehingga akan dilakukan proses pemusnahan.

"Kebetulan baru habis lebaran belum juga ada yang mengambil maka dimusnahkan. Kami akan berkoordinasi dulu dengan provinsi," kata Imam saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/4/2024).

Tumpukan sampah alat peraga kampanye di kantor Bawaslu Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (20/4/2024).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Tumpukan sampah alat peraga kampanye di kantor Bawaslu Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (20/4/2024).

Imam mengatakan, saat ini komisioner Bawaslu sedang menghadiri rapat konsultasi nasional di Jakarta.

Sehingga pemusnahan APK kemungkinan bakal diproses sekembalinya dari kegiatan tersebut.

Jumlah APK yang menumpuk di kantor Bawaslu Pangkalpinang diperkirakan mencapai tiga truk.

Selain itu, juga ada APK yang berada di kantor pengawas kecamatan.

"Nanti semuanya dikumpulkan, satu tindakan untuk dimusnahkan," ujar Imam.

Baca juga: Sehari Jelang Pencoblosan, Sejumlah Alat Peraga Kampanye di Makassar Belum Ditertibkan

Sementara itu, penjaga sekretariat Bawaslu Pangkalpinang Yana, mengakui tumpukan sampah APK menimbulkan kesan kotor. Namun dirinya tidak bisa berbuat banyak karena masih menunggu arahan dari pimpinan.

"Masih menunggu ini mau diapakan, dari Dinas Kebersihan belum diambil karena mereka harus koordinasi dulu dengan kami," ujar Yana.

Sampah APK tersebut ditumpuk di halaman depan kantor yang seharusnya menjadi lokasi parkir kendaraan.

Tumpukan yang mulai berlumut dan lembab dikerubungi lalat dikhawatirkan mendatangkan wabah penyakit bagi warga sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com