Salin Artikel

Disebut Jadi Pemicu Banjir, Produksi Sampah di Kota Semarang Capai 1.000 Ton Per Hari

SEMARANG, KOMPAS.com - Produksi sampah di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) masih cukup tinggi yang mencapai 1.000 ton per hari.

Sebagian besar sampah-sampah tersebut berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan hanya sedikit yang dikelola masyarakat.

Banyaknya produksi sampah di Kota Semarang disebut menjadi salah satu penyebab genangan atau banjir.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta semua pihak untuk serius dan ikut terlibat menangani permasalahan sampah di wilayahnya.

Menurutnya, sampah sudah menjadi permasalahan dunia tidak hanya di Indonesia atau di Kota Semarang saja.

"Ini sebagai upaya kami untuk mengurangi sampah yang dibuang di TPA,” jelas Mbak Ita sapaan akrabnya di Forum Grup Discussion (FGD) membahas pengelolaan sampah di Semarang, Senin (21/4/2024).

Dia menjelaskan, Pemerintah Kota Semarang telah melakukan upaya pilah-pilih sampah dengan harapan menjadi salah satu solusi dan cara bagaimana Pemkot Semarang meminimalisir produksi sampah di TPA.

Selain itu, lanjutnya, daur ulang sampah akan digencarkan sehingga volume sampah yang berakhir di TPA bisa berkurang. Namun hal itu menurutnya butuh peran dan kesadaran semua pihak, termasuk masyarakat.

"Pemanfaatan sampah mungkin jadi eco enzyme atau menjadi paving untuk limbah plastik dan sebagainya," paparnya.

Menurutnya peran masyarakat dan pemerintah diperlukan untuk membantu dalam hal berinovasi soal permasalahan sampah di Kota Semarang.

“Kami matur nuwun kepada Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang (DP2K) melakukan inisiasi FGD penanganan sampah ini, yang tentu ini sebagai upaya preventif untuk mencegah agar TPA tak cepat penuh atau numpuk. Tentu harus ada penanganan-penanganan mulai dari hulu,” jelasnya.

Dia beranggapan, selain menimbulkan bau tak sedap dengan adanya penumpukan di TPA, perilaku pengelolaan sampah yang salah juga menjadi pemicu terjadinya genangan atau banjir di Kota Semarang.

“Sampah ini tidak hanya menjadi problem polusi atau tempat kotor saja, tetapi menjadi penyebab genangan atau banjir. Sehingga dengan adanya FGD bisa dicari solusi untuk penanganan sampah," ucap Mbak Ita.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/23/063141278/disebut-jadi-pemicu-banjir-produksi-sampah-di-kota-semarang-capai-1000-ton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke