KOMPAS.com - Isak tangis keluarga terdengar saat makam "Mr. X", yang diyakini adalah Iwan Sutrisman Telaumbanua, eks calon siswa (casis) TNI AL korban pembunuhan Serda Adan, dibongkar pada Rabu (17/4/2024).
Makam tersebut berada di Tempat Permakaman Umum (TPU) Cemara, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Ayah, ibu, saudara, dan paman korban hadir dalam pembongkaran makam. Pembongkaran ini bertujuan untuk memastikan jenazah yang dikubur adalah Iwan.
Pengacara keluarga Iwan Sutrisman, Amizidihu Mendrofa, mengatakan, keluarga sangat bersedih atas kematian korban.
“Keluarga sangat merasa sedih karena tak menyangka nasib Iwan bisa seperti ini, pelaku (Serda Adan) sangat dekat sekali dengan keluarga, tak disangka ia tega melakukan hal ini,” ujarnya, Rabu, dikutip dari Tribun Padang.
DNA jenazah tersebut akan dicocokkan dengan DNA milik ayah Iwan.
“Hasil pemeriksaan DNA atau forensik nantinya akan dilakukan di Rumah Sakit Bhanyangkara, Padang, dan kemungkinan hasilnya akan diketahui seminggu ke depan,” ucap paman Iwan, Yasojatulo.
Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Casis TNI AL, Berawal dari Penipuan
Jika nantinya kerangka tersebut dipastikan adalah Iwan, keluarga berencana membawanya ke Nias, Sumatera Utara, untuk dimakamkan di kampung halaman.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sawahlunto AKBP Purwanto menuturkan, tim forensik dari Mabes Polri turut membantu memeriksa kerangka yang diduga adalah Iwan.
"Benar. Sudah kita bongkar. Tim Mabes Polri dari Jakarta membantu kita," ungkapnya, Rabu.
Purwanto menjelaskan, jenazah tersebut ditemukan di Kecamatan Talawi, Sawahlunto, pada 30 Desember 2022.
Mayat itu disebut "Mr.X" karena tak diketahui identitasnya.
Teka-teki identitas jenazah tersebut akhirnya menemui titik terang saat pembunuhan yang dilakukan Serda Adan dan warga sipil bernama Muhammad Kevin terbongkar.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Casis TNI AL, Korban Dieksekusi Saat Hendak Buang Air Kecil
Pembunuhan itu terjadi pada 24 Desember 2022. Selama 1,5 tahun Adan menyembunyikan kematian korban dari keluarganya.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang Laksamana Pertama TNI Syufenri mengungkapkan, pembunuhan itu berawal dari penipuan. Mulanya, pelaku mengaku bisa meloloskan Iwan masuk TNI.
Untuk diketahui, Iwan sempat mengikuti seleksi TNI AL di Nias, tetapi gagal. Keluarga Iwan, yang mulanya telah kenal Serda Adan, lantas menghubungi Adan agar Iwan bisa lulus Bintara TNI AL. Adan pun menyanggupi.
Baca juga: Polisi Bongkar Makam Eks Casis TNI AL di Pemakaman Covid-19 Sawahlunto