Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Porter di Pelabuhan Merak, Cuan Menipis Gara-gara Troli Gratis

Kompas.com - 15/04/2024, 17:45 WIB
Rasyid Ridho,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - Momen arus mudik dan balik Lebaran seharusnya menjadi waktunya memperoleh pendapatan lebih bagi para porter di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.

Namun, pundi-pundi cuan yang didapat para porter atau kuli panggul barang tak sebesar arus mudik dan balik sebelumnya.

Tarmidzi (40), salah satu porter di Pelabuhan Merak yang sudah bekerja selama 12 tahun mengaku pendapatannya pada arus mudik dan balik tahun ini menurun.

Baca juga: Curhat Porter Lansia di Bakauheni, Pemudik Ramai tapi Tak Ada yang Mau Dibawakan Barangnya

Untuk mendapatkan uang Rp 100.000 sehari saja sangat sulit.

"Dulu mah uang Rp 100.000 itu setengah hari bisa dapat. Kalau sekarang mah sampai sore aja ga dapat duit. Apalagi kalau hari biasa (bukan momen Lebaran)," kata Tarmidzi saat berbincang dengan Kompas.com di dermaga 6 Pelabuhan Merak. Minggu (15/4/2024) kemarin.

Penyebab pendapatannya menurun, kata Tarmidzi, pengelola pelabuhan pada arus mudik dan balik menyediakan troli gratis.

Keberadaan troli untuk membawa barang-barang bawaan penumpang pejalan kaki di dalam gangway membuat pendapatan sebanyak 64 porter berkurang drastis.

Terkadang, ia harus gigit jari karena tak ada penumpang menggunakan jasanya.

"Kalau sekarang saya tawarin jawabnya ada troli. Kalau dulu kadang setengah jalan (penumpang) minta dikuliin, ada yang cape terus minta dibawain. Sekarang mah ga ada yang gitu, soalnya ada troli, kalau cape bawa troli," ujar dia.

Meski demikian, bapak tiga orang anak ini tetap menawarkan jasanya mengangkut barang bawaan kepada penumpang kapal yang akan keluar dari kapal.

Upah jasa dari penumpang, kata Tarmidzi tidak dipatok besarannya. Namun, untuk satu koper biasanya ia minta sebesar Rp 30.000.

"Hitungannya kalau saya per kilo, kaya koper itu biasanya Rp 30.000 sekali jalan. Tapi sistemnya tawar menawar sih," ujar dia.

Di usianya sudah tak muda lagi, Tarmidzi kerap merasakan sakit dibagikan kakinya karena dalam sehari bisa bolak-balik berjalan dari dermaga reguler ke terminal bus.

Kini, Tarmidzi hanya mampu mengangkat beban barang bawaannya penumpang seberat 80 kilogram saja karena kondisi fisiknya menurun.

Dulu, saat usia 30 tahunan, dia dapat membawa barang bawaan penumpang seberat 1 kuintal dalam sekali jalan.

Baca juga: Curhat Pemudik Terjebak Macet 3 Km Jelang Tol Kalikangkung Semarang

"Dulu itu bisa sekaligus bawa 100 kilogram barang bawaan. Kalau sekarang udah engga kuat. Faktor umur lah," kata dia.

Jika ada pekerjaan lainnya, lanjut Tarmidzi, ia akan meninggalkan pekerjaan yang telah membiayai hidup keluarganya selama 12 tahun.

Namun, hingga saat ini belum ada tawaran pekerjaan yang datang. Sehingga, Ia tetap bertahan di tengah sulitnya mendapat penghasilan.

"Kadang (terpikir), kalau ada kerjaan lain saya tinggalin ini (porter), tapi berhubung ga ada, ya gimana. Karena ga ada (kerjaan lain), kalau ada yang lebih, ya mending cari yang lebih jelas," ucap Tarmidzi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com