Salin Artikel

Curhat Porter di Pelabuhan Merak, Cuan Menipis Gara-gara Troli Gratis

Namun, pundi-pundi cuan yang didapat para porter atau kuli panggul barang tak sebesar arus mudik dan balik sebelumnya.

Tarmidzi (40), salah satu porter di Pelabuhan Merak yang sudah bekerja selama 12 tahun mengaku pendapatannya pada arus mudik dan balik tahun ini menurun.

Untuk mendapatkan uang Rp 100.000 sehari saja sangat sulit.

"Dulu mah uang Rp 100.000 itu setengah hari bisa dapat. Kalau sekarang mah sampai sore aja ga dapat duit. Apalagi kalau hari biasa (bukan momen Lebaran)," kata Tarmidzi saat berbincang dengan Kompas.com di dermaga 6 Pelabuhan Merak. Minggu (15/4/2024) kemarin.

Penyebab pendapatannya menurun, kata Tarmidzi, pengelola pelabuhan pada arus mudik dan balik menyediakan troli gratis.

Keberadaan troli untuk membawa barang-barang bawaan penumpang pejalan kaki di dalam gangway membuat pendapatan sebanyak 64 porter berkurang drastis.

Terkadang, ia harus gigit jari karena tak ada penumpang menggunakan jasanya.

"Kalau sekarang saya tawarin jawabnya ada troli. Kalau dulu kadang setengah jalan (penumpang) minta dikuliin, ada yang cape terus minta dibawain. Sekarang mah ga ada yang gitu, soalnya ada troli, kalau cape bawa troli," ujar dia.

Meski demikian, bapak tiga orang anak ini tetap menawarkan jasanya mengangkut barang bawaan kepada penumpang kapal yang akan keluar dari kapal.

"Hitungannya kalau saya per kilo, kaya koper itu biasanya Rp 30.000 sekali jalan. Tapi sistemnya tawar menawar sih," ujar dia.

Di usianya sudah tak muda lagi, Tarmidzi kerap merasakan sakit dibagikan kakinya karena dalam sehari bisa bolak-balik berjalan dari dermaga reguler ke terminal bus.

Kini, Tarmidzi hanya mampu mengangkat beban barang bawaannya penumpang seberat 80 kilogram saja karena kondisi fisiknya menurun.

Dulu, saat usia 30 tahunan, dia dapat membawa barang bawaan penumpang seberat 1 kuintal dalam sekali jalan.

"Dulu itu bisa sekaligus bawa 100 kilogram barang bawaan. Kalau sekarang udah engga kuat. Faktor umur lah," kata dia.

Jika ada pekerjaan lainnya, lanjut Tarmidzi, ia akan meninggalkan pekerjaan yang telah membiayai hidup keluarganya selama 12 tahun.

Namun, hingga saat ini belum ada tawaran pekerjaan yang datang. Sehingga, Ia tetap bertahan di tengah sulitnya mendapat penghasilan.

"Kadang (terpikir), kalau ada kerjaan lain saya tinggalin ini (porter), tapi berhubung ga ada, ya gimana. Karena ga ada (kerjaan lain), kalau ada yang lebih, ya mending cari yang lebih jelas," ucap Tarmidzi.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/15/174503578/curhat-porter-di-pelabuhan-merak-cuan-menipis-gara-gara-troli-gratis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke