Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMA di NTT Diduga Aniaya Pria Disabilitas

Kompas.com - 03/04/2024, 10:08 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Polisi menangkap RS (17), siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) karena diduga terlihat kasus penganiayaan.

Dia ditangkap usai menganiaya Demsy Tasi (50), seorang pria disabilitas netra asal Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Baca juga: Peras dan Aniaya Pengguna Jalan di Bengkulu, 4 Mahasiswa Ditahan

"Kasus penganiayaan itu terjadi pada 12 Maret 2024, sekitar pukul 19.03 Wita di jalan Sanggandolu, RT 19 RW 09, Desa Sanggandolu, Kecamatan Rote Barat Daya," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Rote Ndao Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Anam Nurcahyo, kepada Kompas.com, Rabu (3/4/2024).

Anam menuturkan, mulanya sekitar pukul 10.00 Wita korban Demsy bersama istrinya Yovita Katatina Benu dan anak mereka Deslin Fifiyanti Tasi serta keluarga besar, berangkat dari Dengka (Oebela) Kecamatan Loaholu menuju Desa Sanggandolu, Kecamatan Rote Barat Daya.

Baca juga: Aniaya Istri, Pria di Nunukan Kirim Rekaman KDRT ke Kakak Ipar

Kedatangan mereka dalam rangka untuk mengantar pengantin perempuan ke rumah pengantin laki-laki, setelah acara pernikahan antara Agustina Tasi dan Dedinson Adu.

Setelah selesai acara penerimaan antaran, dilanjutkan dengan acara syukuran, acara makan bersama dan nasihat kepada kedua mempelai oleh sejumlah orangtua, termasuk korban sendiri.

Baca juga: 2 Oknum TNI AL Diduga Aniaya Wartawan, Danlanal Ternate: Komandan Pos Akan Kami Copot

"Setelah itu, dilanjutkan dengan acara tarian adat (Kebalai). Usai acara Kebalai sekitar pukul 15.30 Wita, korban menyampaikan kepada keluarga besar bahwa kalau ada yang mau pulang silahkan, tapi kalau ada yang mau tinggal juga disilahkan," kata Anam.

Setelah itu, korban meminta izin pulang duluan. Karena korban adalah penyandang disabilitas netra, sehingga anaknya merangkul korban dan menuntunnya keluar dari dalam tenda menuju tempat mobil diparkir. Istrinya juga mengikuti dari belakang.

Tiba di luar pagar, persisnya di jalan raya, datanglah pelaku dari arah depan sambil berlari menuju ke arah korban.

Pelaku yang memegang batu, langsung mengayunkan ke arah wajah korban sebanyak satu kali. Pukulan itu mengenai pelipis mata sebelah kiri korban.

"Korban langsung terjatuh ke samping kanan. Anak korban melihat pelaku membuang batu yang digunakan untuk memukul korban, lalu berlari meninggalkan tempat kejadian," ungkap Anam.

Selanjutnya anak dan istri korban, membantu korban berdiri. Waktu itu wajah korban sudah berlumuran darah. Mereka lalu membawa korban ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batutua untuk mendapat perawatan medis.

Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Rote Barat Daya.

Laporan itu dituangkan dalam laporan polisi Nomor LP/B/13/III/2024/Polsek RBD/Polres Rote Ndao/Polda NTT tanggal 12 Maret 2024.

Usai menerima laporan, polisi lalu bergerak menangkap pelaku. Sejumlah saksi telah diminta keterangannya. Korban pun telah divisum.

"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka, tapi tidak ditahan karena masih di bawah umur. Untuk sementara dikenakan wajib lapor," kata Anam.

Kasusnya sementara ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Rote Barat Daya dan proses sementara masih berjalan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com