SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki sejumlah kuliner yang hanya dapat dijumpai saat bulan Ramadhan. Salah satunya, minuman Kopi Arab yang disajikan di Masjid Layur Semarang.
Sore hari menjelang waktu berbuka puasa, masyarakat mulai berdatangan memenuhi ruangan Masjid Layur yang terletak di Kampung Melayu, Jalan Layur, Dadapsari, Kota Semarang.
Baca juga: Bubur India Masjid Pakojan Semarang, Kuliner Legendaris Incaran Warga Lokal dan Luar Kota
Setelah duduk berjejer, mereka tampak khidmat mendengarkan tausiyah lalu malantunkan sholawat bersama. Saat adzan berkumandang, satu per satu dari mereka mulai menyeruput Kopi Arab.
Tokoh masyarakat setempat, Hamid mengatakan, Kopi Arab merupakan tradisi khas Ramadhan di Masjid Layur yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Tepatnya pada tahun 1802.
"Ini sudah tradisi, orang-orang Arab suka bikin ini. Karena dulu cuacanya ekstrem, nah jahe kan hangat. Kalau minum kopi campur jahe, aktivitasnya jadi enak," ucap Hamid saat ditemui KOMPAS.com, Kamis (21/3/2024).
Menurutnya, Kopi Arab memiliki rasa yang khas. Campuran bubuk kopi dengan rempah-rempah berupa jahe, kapulaga, serai, cengkeh, pandan, jeruk wangi, dan kayu manis, menjadikan citra rasa kopi menjadi sangat sedap.
"Bikinnya sekitar 1 sampai 2 jam. Rempah-rempahnya dipotong-potong, terus dikasih ke ceret. Lalu dikasih kopi hitamnya," tutur dia.
Biasanya, Kopi Arab di Masjid Layur hanya menyediakan 50 cangkir dalam satu hari. Tak heran, jika banyak masyarakat yang ingin mencicipi Kopi Arab khas Masjid Layur itu.
Salah satu pengunjung, Nur Ikhsan, megaku, baru pertama kali mencicipi Kopi Arab. Pemuda asal Cirebon itu menyebut, baru menemukan minuman khas Ramadhan saat merantau ke Semarang.
"Di daerah saya tidak ada minuman kayak gini. Ini juga baru pertama kali nyoba," ucap Nur.
Menurut dia, Kopi Arab memiliki rasa rempah-rempah yang kuat, sehingga menimbulkan efek hangat di badan.
"Awalnya pas nyoba pertama kali itu kaget, pas baru ditenggak ternyata pedas. Rempah-rempahnya kuat banget dan bikin badan hangat," pungkas Nur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.