NUNUKAN, KOMPAS.com – Puluhan anak anak di desa-desa pelosok Nunukan, Kalimantan Utara, di Kecamatan Sembakung dan sekitarnya, terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Mereka dirawat di RSUD Malinau.
Wilayah Sembakung memang lebih dekat ke RSUD Malinau karena hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam saja. Sementara jika ke RSUD Nunukan membutuhkan waktu 6 sampai 9 jam.
Anak-anak dengan rentang usia 1 tahun hingga 13 tahun tersebut, dirujuk dengan gejala demam tinggi dan tanda tanda mirip DBD.
Baca juga: Kasus DBD di Lamongan Melonjak, Terbanyak pada Awal hingga Pertengahan Maret 2024
‘’Sejak akhir Februari 2024, ada puluhan anak anak dari Sembakung dan sekitarnya dirujuk ke RSUD Malinau karena terkena DBD,’’ujar Perawat Anak RSUD Malinau, Maylan, dihubungi, Rabu (20/3/2024).
Maylan mengaku tidak tahu pasti, mengapa banyak anak anak Sembakung terjangkit DBD. Menurut dia, anak-anak itu dirujuk ke RSUD Malinau dalam kondisi demam tinggi.
Saat diperiksa di ruang IGD, dokter mendiagnosa mereka terjangkit DBD.
‘’Sekarang masih ada yang dirawat. Rata rata anak anak yang dirujuk dirawat antara lima hari, delapan hari, sampai sepuluh hari,’’kata Maylan.
Pada awal Maret 2024, Ruangan Teratai di RSUD Malinau, dikatakan Maylan, hampir penuh oleh anak-anak yang terkena DBD.
Saat itu, ada dua pasien anak yang trombositnya dibawah 10.000 dan mengharuskannya dipasangi infus.
Mayoritas, mereka berasal dari desa pelosok terpencil di Kecamatan Sembakung yakni Desa Butas Bagu, Desa Lubuk Buat dan Desa Pagar.
‘’Kebetulan saya berasal dari Sembakung, dan disana sedang terjangkit DBD. Saya juga mengimbau para warga yang anaknya rujuk disini untuk lebih berhati hati. Ketika anak demam, sebaiknya segera dilarikan ke pustu ataupun Puskesmas segera. Karena untuk menuju RSUD Malinau, butuh waktu hingga tiga jam perjalanan,’’kata dia.
Selain pasien DBD anak dari Kecamatan Sembakung, beberapa anak lain berasal dari Kecamatan Lumbis, dan Kecamatan Sebuku.
‘’Jumlahnya tidak sebanyak anak-anak Sembakung. Karena lumayan banyak, dokter spesialis anak di RSUD Malinau memposting kondisi ini di medsos sebagai warning untuk semuanya. Dikatakan bahwa Sembakung sedang tidak baik baik saja,’’kata Maylan.
Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, Miskia mengakui, wilayah Kecamatan Sembakung sedang terserang DBD. Dari catatan Dinkes Nunukan, ada sekitar 30an kasus yang dilaporkan.
‘’Memang ada kasus DBD dilaporkan ke kami dari Kecamatan Sembakung. Ada sekitar tiga puluhan kasus di sana,’’ujar Miskia.