Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Wilayah di Jateng Tetapkan Status Tanggap Darurat, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Kompas.com - 18/03/2024, 17:05 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, sembilan kabupaten/kota terdampak banjir di Jawa Tengah berstatus tanggap darurat.

Sembilan kabupaten/kota tersebut yakni Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara.

Baca juga: Soal Banjir di Jawa Tengah, Modifikasi Cuaca Diperpanjang, Tanggul Jebol di Demak Mulai Digarap

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Badan BNPB, Letjen Suharyanto, usai memimpin Rapat Koordinasi Kesiapan dan Penangan Bencana di Wilayah Jawa Tengah di Ruang Rapat Gedung B Kantor Gubernur Jateng, pada Senin (18/3/2024).

Merespons kondisi banjir itu, teknologi modifikasi cuaca (TMC) oleh Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan diperpanjang hingga (20/3/2024) mendatang.

"Untuk menyikapi terkait dengan cuaca yang kemudian di depan ini masih ekstrem kita sudah mendapat arahan dari BMKG dan sudah menggelar teknologi modifikasi cuaca (TMC)," kata Suharyanto pada awak media.

Saat ini TMC di Jateng sudah berlangsung selama tiga hari. Menurutnya operasi TMC ini cukup berhasil, mengalihkan curah hujan ke wilayah lainnya.

Upaya ini menjadi penting mengingat tanggul sungai Wulan di Demak jebol kembali. Untuk menutup tanggul itu, maka pihaknya harus menekan potensi hujan di Jateng. Sehingga perbaikan dapat berjalan baik.

"Ini sudah hari ketiga kita laksanakan (modifikasi cuaca) dan sudah sembilan shortie, diperpanjang sampai tanggal 20 Maret operasi TMC ini dilaksanakan. Khsususnya sampai tanggul tertutup karena kalau tanggul belum tertutup lalu hujan dari hulu, ya sama saja," lanjutnya.

Dalam sehari, satu ton garam ditaburkan di atas awan sebanyak tiga kali. Dengan begitu hujan akan turun di laut sebelum awan bergessr ke daerah rawan banjir.

"Sekali terbang 1 ton bahan semai, dengan kasarnya kalau disebar garamnya itu kalau awa terbentuk di Demak jadi awannya ke tengah laut," terangnya.

Baca juga: Banjir Rendam Sekolah dan Permukiman Warga di Bangka Tengah

Di samping itu, Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut, Jateng menjadi prioritas modifikasi cuaca mengingat banyaknya wilayah yang terendam banjir.

"Terus terang diutamakan di Jawa Tengah ya, di Semarang dan Demak karena ini sudah tergenang. Sebetulnya paralel ada di beberapa wilayah lainnya. Namun kita prioritaskan di sini," jelas Dwi.

Lebih lanjut, BMKG memprediksi setelah 20 Maret 2024 intensitas hujan akan menurun. 

"Setelah tanggal 20 Maret ada tren penurunan curah hujan, asal tidak terjadi fenomena yang mendadak tiba-tiba terjadi," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com