LAMPUNG, KOMPAS.com - Satgas Konflik Harimau memasang jebakan dengan kamuflase semak-semak di beberapa titik di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh.
Satgas juga membawa kambing sebagai umpan untuk menjebak harimau sumatera yang meresahkan masyarakat.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Umi Fadilah membenarkan tim satgas sudah memasuki area hutan.
Menurut Umi, tim ini terdiri dari TNI-Polri, BKSDA, Balai TNBBS, Taman Safari Indonesia, dan pawang harimau dengan total jumlah sebanyak 25 orang.
Baca juga: Bupati Lampung Barat: Sabar, Harimau Itu Cerdas, Tak Mudah Dijebak
"Tim dibagi dua regu yang bertugas memasang perangkap di beberapa titik wilayah teritorial harimau itu," kata Umi, Jumat (15/3/2024).
Umi menjelaskan, berdasarkan masukan dari petugas Taman Safari Indonesia, kandang jebak dibuat senatural mungkin dan dikamuflasekan menjadi rimbunan semak atau alang-alang.
"Tim juga mempersiapkan umpan berupa kambing di setiap kandang jebak itu," kata Umi.
Umi menambahkan, tim yang akan beroperasi selama beberapa di dalam hutan juga dibekali dengan senjata api peluru bius.
"Hal ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu bertemu langsung dengan harimau tersebut," katanya.
Baca juga: Kronologi Harimau Serang 3 Warga di Lampung, 2 Orang Tewas, Kantor TNBBS Dibakar
Diketahui, konflik harimau dengan manusia ini membuat ratusan warga pekon (desa) Gunung Ratu, Kecamatan Suoh, Lampung Barat membakar kantor Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Balai TNBBS.
Aksi itu diduga terjadi lantaran warga geram konflik harimau yang menewaskan dua orang petani tak kunjung selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.