Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Kronologi Kasus Komisioner KPU Wonosobo yang Diduga Instruksikan PPK untuk Memenangkan Paslon Tertentu

Kompas.com - 01/03/2024, 19:55 WIB
Bayu Apriliano,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com - Pemilu 2024 telah dilaksanakan pada Rabu (14/2/2024) lalu. Sederet peristiwa terjadi dalam gelaran pesta demokrasi 5 tahunan tersebut.

Salah satunya adalah dugaan adanya intruksi dari salah satu komisioner KPU Kabupaten Wonosobo kepada pannitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk memenangkan pasangan calon presiden tertentu.

Akibatnya, komisioner KPU Kabupaten Wonosobo bernama Riswahyu Raharjo kini ditetapkan jadi tersangka oleh Polres Wonosobo.

Baca juga: Caleg DPRD Provinsi Sulut Jadi Tersangka Kasus Money Politic

Humas Polres Wonosobo Aipda Nanang Wibowo menjelaskan, kejadian tersebut berawal dari adanya laporan masyarakat tentang adanya upaya pengondisian Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Pemilu 2024.

"Awalnya pada hari Rabu (7/2/2024), saksi Drs HA. Kholiq Arif, menerima laporan dari masyarakat dari beberapa wilayah di Kabupaten Wonosobo. Masyarakat menginformasikan bahwa telah terjadi pengumpulan PPK dari 10 kecamatan di wilayah Kabupaten Wonosobo, oleh Riswahyu Raharjo," ujarnya, dalam keterangan resminya, Jumat (1/3/2024).

Berbekal bukti tersebut, Kholiq lantas melaporkan kejadian itu ke Bawaslu Kabupaten Wonosobo pada Selasa (12/2/2024).

Baca juga: Bawaslu: Pelanggaran Netralitas ASN Kedua Terbesar Setelah Etik


Barang bukti uang ratusan juta dan rekaman CCTV

Komisioner komisi pemilihan umum (KPU) Wonosobo Riswahyu Raharjo resmi ditetapkan jadi tersangka oleh Polres Wonosobo, Jawa Tengah. Dok/Humas Polres Wonosobo Komisioner komisi pemilihan umum (KPU) Wonosobo Riswahyu Raharjo resmi ditetapkan jadi tersangka oleh Polres Wonosobo, Jawa Tengah.

Berdasarkan hasil tindak lanjut Bawaslu bersama Gakumdu, kasus tersebut kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.

Jajaran kepolisian pun melakukan penyelidikan lebih lanjut dan ditemukan sejumlah bukti kuat yang menyeret Komisioner KPU Kabupaten Wonosobo, Riswahyu Raharjo.

Pertemuannya diketahui di Hotel Cabin Tanjung, Kabupaten Wonosobo.

Pertemuan tersebut diduga terjadi dua kali, yaitu pada hari Sabtu (13/1/2024) dan Sabtu (3/2/2024).

"Dalam pertemuan tersebut diduga Riswahyu Raharjo telah memberi instruksi kepada PPK yang hadir, untuk dapat mendukung pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden," katanya lagi.

Baca juga: Tanggapan Gibran soal Makan Siang Gratis Bakal Gunakan Dana BOS

Nanang mengatakan, tersangka Riswahyu Raharjo diduga memberikan sejumlah uang kepada PPK yang hadir.

Uang itu untuk diberikan kepada anggota PPK yang lain dan kemudian diteruskan kepada jajaran panitia pemungutan suara (PPS) di bawah koordinasi masing-masing.

"Hasil penelusuran, ditemukan bukti awal berupa tangkapan layar rekaman CCTV Hotel Cabin Tanjung dan potongan rekaman suara yang sudah tersebar di masyarakat," bebernya.

Polres Wonosobo pun menyita barang bukti uang senilai Rp 286 juta dari kasus tersebut yang diduga untuk pengondisian Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Pemilu 2024.

Uang tersebut imbuhnya, disita polisi beserta sejumlah barang bukti lainnya yakni laptop dan satu buah flashdisk yang berisi 3 rekaman CCTV.

Baca juga: Soal Money Politic, Prabowo: Terima Uangnya, Pilih Hati Nuranimu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com