KOMPAS.com - Bocah berinisial N (3) terjatuh dari Kapal Motor Sabuk Nusantara 106, Sabtu (24/2/2024) malam.
Korban ditemukan meninggal 4 hari setelahnya pada Rabu (28/2/2024).
Selain itu, harimau sumatera di Lampung disebut masih berkeliaran di permukiman warga usai menewaskan dua petani.
BKSDA Lampung pun mengimbau warga untuk berhati-hati terkait keberadaan harimau sumatera yang berkonflik dengan manusia.
Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Kamis (29/2/2024).
Baca juga: Bocah 3 Tahun Jatuh dari KM Sabuk Nusantara Saat Orangtua Diduga Tertidur
Balita itu terjatuh saat kapal melaju di antara Perairan Pulau Kur dan Toyando, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku.
Korban saat itu bersama sang ayah berangkat dari Kota Tual menuju ke Pulau Teor di Kabupaten Seram Bagian Timur.
Saat balita tersebut terjatuh diduga orangtua tertidur di lambung kanan kapal.
Tim SAR kemudian dikerahkan usai menerima laporan. Pencarian dilakukan hingga berhari-hari lantaran hari pertama dan kedua belum membuahkan hasil.
"Operasi SAR hari ketiga kembali dilanjutkan," katanya.
Usai tiga jam pencarian pada Rabu (28/2/2024), tim SAR gabungan menerima informasi bahwa balita itu ditemukan di sekitar Pantai Desa Ad, Kei Besar, Maluku Tenggara, dalam kondisi tak bernyawa.
Jasad korban kemudian diserahkan kepada keluarga.
Baca juga: Harimau Sumatera Masih Berkeliaran, Warga Diimbau Pakai Topi Terbalik
BKSDA Lampung menyebut salah satu cara menghindari serangan harimau Sumatera yang masih berkeliaran yaitu dengan mengenakan topi secara terbalik.
Bagian Hubungan Masyarakat Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Decis Maroba membenarkan mengenakan topi secara terbalik adalah salah satu poin dari imbauan bersama yang telah dikeluarkan pihak BKSDA.
Imbauan ini dikeluarkan menyusul tewasnya dua orang petani di Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh selama Februari 2024.