Menurut Decis, mengenakan topi secara terbalik itu memang salah satu upaya pencegahan diserang harimau.
"Secara insting, harimau menerkam mangsa dari arah belakang ke tengkuk," katanya dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis (29/2/2024).
Dengan mengenakan topi secara terbalik, harimau akan mengira bahwa manusia yang hendak diterkam sedang dalam posisi wajah menghadap dirinya.
"Harimau akan menyangka posisi kita sedang menghadap ke arah dia, bukan membelakangi," katanya.
Baca juga: Hidup Tertatih di Tengah Abrasi Pesisir Utara Semarang
Furochim tidak pergi melaut karena sedang istirahat. Meski tersenyum lebar, mata Furochim tampak sayu. Dia bercerita banyak tentang peisir utara Semarang.
Kondisi pesisir saar ini kian mengkhawatirkan bagi keluarganya. Banjir rob menerjang rumahnya, hasil tangkapan yang menurun, dan hilangnya tambak di pesisir terus menghantui.
Furochim adalah salah satu nelayan di pesisir utara Jawa, tepatnya di wilayah Semarang.
Dia tinggal di wilayah pesisir sejak tahun 1999, tepatnya di RT 06, RW 07, Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Tak hanya melaut, dulunya Furochim juga memiliki tambak.
Hal tersebut menjadi salah satu upaya untuk menutup ekonomi keluarga jika hasil tangkapan ikan di laut kurang beruntung. Namun, kini sudah hilang akibat abrasi.
Baca juga: Pertemuan Satgas Cartenz dengan Pihak Selandia Baru dan Perkembangan Pembebasan Philip
Upaya membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens, yang telah satu tahun disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terus berlanjut.
Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani mengungkap pertemuan antara Satgas Cartenz dan pihak Kedubes Selandia Baru demi membebaskan Philip.
"Komitmen bersama (membebaskan Philip) terungkap saat pertemuan dengan Atase Polisi pada Kedubes Selandia Baru di Jakarta Paul Laurence Borell yang berlangsung di Posko Damai Cartenz Timika, Selasa (27/2/2024)," kata Faizal, Rabu (28/2/2024), seperti dikutip Antara.
Faizal mengungkapkan, proses negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air terus berjalan. Namun, hal tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan.
Tim negosiasi yang dipimpin Penjabat Bupati Nduga Edison Gwijangge menemui sejumlah kendala.