KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Tentukan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan, Jateng Jadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional

Kompas.com - 22/02/2024, 17:17 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memulai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jateng 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025.

Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, musyawarah tersebut untuk merencanakan arah pembangunan Jateng selama 20 tahun ke depan.

Dia menjelaskan, visi pembangunan (RPJPD) Jateng selama 20 tahun ke depan adalah "Jawa Tengah sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional Yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan".  

“Visi itu selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yaitu mewujudkan Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan,” ujarnya melalui keterangan pers, Kamis (22/2/2024).

Nana mengatakan itu usai membuka Musrenbang RPJP Jateng 2025-2045 dan RKPD 2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Kamis.

Baca juga: Kolaborasi dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Miliki Laboratorium Manajemen Risiko dan Kapabilitas

Visi tersebut akan diwujudkan melalui delapan misi, yaitu transformasi sosial; transformasi ekonomi; transformasi tata kelola; serta keamanan daerah tangguh, demokrasi substansial, dan stabilitas ekonomi makro daerah.

Kemudian, ada pula visi ketahanan sosial, budaya dan ekologi; pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan; sarana prasarana berkualitas dan ramah lingkungan; dan kesinambungan pembangunan.

Dalam mendukung visi sebagai penumpu pangan nasional, kebijakan pangan Jateng 2025-2045 diarahkan untuk mewujudkan kemandirian pangan. 

Beberapa upaya yang dilakukan, di antaranya dengan pemenuhan hak dasar atas pangan yang cukup, beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) secara berkelanjutan.

Selain itu, dilakukan pula penguatan sistem rantai pasok dan penguatan pengendalian harga pangan untuk menjamin aksesibilitas pangan. 

Baca juga: Pemprov Jateng Tetap Anggarkan Insentif Guru Keagamaan dan BOSDA di APBD 2024

Kemudian, penyediaan pangan lokal secara mandiri dan berkelanjutan, pencegahan pemborosan pangan (food loss and waste), dan peningkatan ketahanan pangan dan gizi hingga tingkat individu.

Sementara itu, untuk visi penumpu industri nasional, arah kebijakan Jateng adalah peningkatan produktivitas industri pengolahan.

Peningkatan itu meliputi pengembangan industri berbasis teknologi, riset dan inovasi, dan ramah lingkungan (green investment) sesuai dengan potensi lokal. 

Ada pula upaya pengembangan industri bahan baku lokal dan penguatan integrasi rantai pasok antarindustri yang didukung dengan ketersediaan infrastruktur konektivitas dan logistik pendukung industri.

Kemudian, dilakukan hilirisasi industri serta peningkatan penumbuhan kawasan industri/kawasan peruntukan industri baru.

Baca juga: Antisipasi Kecelakaan Wahana Wisata, Pemprov Jateng Lakukan Asessment Wahana yang Berisiko Tinggi

"Penumbuhan kawasan industri/Kawasan Peruntukan Industri (KPI) saat ini seluas kurang lebih 55.011 hektar (ha) berada di seluruh kabupaten/kota di Jateng," katanya.

Meski demikian, kata Nana, prioritas pembangunan di Jateng masih berfokus pada pengentasan kemiskinan, stunting, inflasi, dan pengangguran. 

Perencanaan pembangunan yang dilakukan juga tetap memperhatikan situasi dan kondisi wilayah.

Oleh karenanya, Pemprov Jateng mengundang berbagai elemen masyarakat agar bisa memberikan masukan-masukan yang diperlukan.

Ekonomi berdaya saing

Adapun dalam perencanaan pembangunan Jateng pada 2025, tema yang diangkat adalah peningkatan perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan. 

Baca juga: UMKM Wedang Rempah Menembus Pasar Eropa Usai Diterbangkan Pemprov Jateng

Upaya peningkatan ekonomi tersebut didukung sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing dan lebih berkarakter.

"Pada 2025, saya arahkan tetap melanjutkan 10 Program Prioritas Jateng untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan," kata Nana.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menambahkan, arah kebijakan RPJPD Jateng pada 2025-2045 akan melalui empat tahapan yang kemudian diturunkan dalam RPJMD.

Secara rinci, tahap pertama (2025-2029) akan difokuskan untuk penguatan landasan transformasi. 

Tahap kedua (2030-2034) merupakan tahap akselerasi transformasi. Tahap ketiga (2035-2039) akan menjadi mewujudkan pemantapan transformasi. 

Tahap keempat, sebagai tahap akhir, merupakan perwujudan Jateng sebagai penumpu pangan dan industri nasional yang maju, sejahtera, berbudaya, dan berkelanjutan. 

Baca juga: Kementerian KP, FAO, dan Pemprov Jateng Lepasliarkan 20 Kg Sidat Hasil Proyek IFish

Selain Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jateng, musyawarah tersebut juga menghadirkan berbagai elemen pemerintahan dan masyarakat.

Mereka terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jateng, 35 kepala daerah, kelompok perempuan, kelompok disabilitas, forum anak, hingga forum Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) se-Jateng.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com