Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Harga Bahan Pokok di Kebumen Melonjak Usai Pemilu | Caleg Raih Suara meski Sudah Meninggal

Kompas.com - 19/02/2024, 07:09 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, melonjak usai Pemilu 2024.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Pasar Tumenggungan pada Minggu (18/2/2024), harga cabai keriting mengalami kenaikan 100 persen, dari yang semula Rp 40.000 per kilogram, kini menjadi Rp 80.000 per kilogram.

Beras telah mencapai Rp 16.000 per kilogram dan belum ada tanda-tanda penuruan harga.

Berita lainnya, Sakinatul Mutif, seorang calon anggota legislatif (caleg) DPR RI daerah pilihan (Dapil) Jawa Timur X (Gresik-Lamongan), meninggal pada Januari 2024.

Saat pemilu digelar pada 14 Februari 2024, kader Partai Gerindra itu ternyata memperoleh belasan ribu suara.

Dilansir dari pemilu2024.kpu.go.id per 17 Februari 2024, pukul 19.00 WIB, Sakinatul meraih 16.452 suara.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (18/2/2024).

1. Ini sejumlah kebutuhan pokok yang harganya meroket di Kebumen


Sejumlah kebutuhan pokok di Kebumen mengalami kenaikan harga usai Pemilu.

Dua komoditas yang harganya meroket adalah cabai keriting dan cabai rawit merah.

Di Pasar Tumenggungan, harga eceran cabai keriting yang semula Rp 40.000 per kilogram, kini menjadi Rp 80.000 per kilogram.

Adapun harga cabai rawit merah yang semula Rp 30.000, saat ini menyentuh Rp 60.000 per kilogram.

"Naik kemarin ini gara-gara pilihan kan, petani-petani kan mungkin libur ikut pesta rakyat itu pemilu, terus pasokan barang kurang, jadi luar biasa naik semua," ujar Wijiati (45), seorang pedagang di Pasar Tumenggungan.

Baca selengkapnya: Harga Bahan Pokok Makin Mahal Usai Pemilu 2024, Cabai Naik 100 Persen

2. Meninggal Januari 2024, caleg di Jatim ini berhasil dapat belasan ribu suara

Ilustrasi hasil Pemilu 2024iStockphoto/YanArt92 Ilustrasi hasil Pemilu 2024

Sakinatul Mutif, seorang caleg DPR RI dari Partai Gerindra, meninggal pada Januari 2024.

Walau belum sempat berkampanye, caleg Dapil Jawa Timur X (Gresik-Lamongan) itu ternyata berhasil mendapat suara saat Pemilu diselenggarakan.

Berdasarkan data dari pemilu2024.kpu.go.id per 17 Februari 2024, pukul 19.00 WIB, Sakinatul mendapat 16.452 suara. Raihan itu menempatkannya di urutan tiga besar di dapil Jawa Timur X dari Partai Gerindra.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Gresik Asluchul Alif menuturkan, dirinya mengaku bangga karena banyak sekali masyarakat yang berpartisipasi memberikan suara kepada almarhumah.

"Suara dari surga," ucapnya, Sabtu (17/2/2024).

Baca selengkapnya: Kisah Caleg di Gresik Meninggal Sebelum Pemilu 2024, Tanpa Kampanye Raih 16 Ribu Suara

3. Anggota KPPS di Kendal meninggal, diduga bunuh diri

Ilustrasi jenazah. SHUTTERSTOCK/Skyward Kick Productions Ilustrasi jenazah.

Pria berinisial IR di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang kebetulan bertugas sebagai kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kecamatan Ngampel, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Sabtu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kendal AKP Untung Setyahadi mengatakan, korban sempat pamit kepada ibunya untuk ke kamar mandi. Namun, setelah 30 menit, korban tak kunjung keluar.

Jasad korban ditemukan oleh ayahnya. Di lokasi kejadian, ditemukan tali selendang warna hitam kuning.

"Waktu itu, ayahnya mendengar suara gaduh, lalu mengecek ke kamar mandi dan berusaha masuk dengan cara mendobrak pintu," ungkapnya, Minggu.

Untung memastikan bahwa kematian IR tidak berhubungan dengan tugasnya sebagai anggota KPPS.

Baca selengkapnya: Pamit ke Kamar Mandi, Anggota KPPS di Kendal Tewas Diduga Bunuh Diri

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com