Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok Makin Mahal Usai Pemilu 2024, Cabai Naik 100 Persen

Kompas.com - 18/02/2024, 13:38 WIB
Bayu Apriliano,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di sejumlah pasar tradisional di Kebumen, Jawa Tengah terpantau melonjak usai gelaran Pemilu 2024.

Tak sedikit pula kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga hingga mencapai 100 persen.

Berdasarkan pantauan di Pasar Tumenggungan, Kebumen pada Minggu (18/2/2024), kenaikan cukup tinggi datang dari komoditi cabai keriting dan cabai rawit merah yang terpantau naik hingga 100 persen.

"Naik kemarin ini gara-gara pilihan kan, petani-petani kan mungkin libur ikut pesta rakyat itu pemilu, terus pasokan barang kurang, jadi luar biasa naik semua," kata Wijiati (45) salah seorang pedagang di Pasar Tumenggungan.

Baca juga: Saat Jokowi Sambangi Wonogiri, Bagikan Uang, Sembako sampai Kaus Tipografi Wajahnya...


Harga cabai naik 100 persen

Harga cabai keriting sendiri yang semula di harga eceran Rp 40.000 per kilogram, kini tembus di angka Rp 80.000 ribu per kilogramnya.

Sedangkan untuk cabai rawit merah yang semula Rp 30.000, kini telah mencapai Rp 60.000 per kilogramnya.

Sedangkan untuk bawang merah dan bawang putih harganya cukup stabil di harga Rp 30.000 hingga Rp 45.000 per kilogram.

Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Kartasura soal Mahalnya Harga Beras, Naik sejak Awal 2024

Bahkan dari komoditi sayuran seperti wortel dan tomat, harganya masih cukup tinggi, yakni diharga Rp 12.000 hingga Rp 20.000 per kilogramnya.

"Kalau untuk sayuran nggak terlalu naik, tapi ya mahal, tomat eceran masih Rp 20.000 , wortel Rp12 .000," imbuhnya.

Pedagang pun berharap, usai pemilu ini harga kebutuhan pokok bisa kembali stabil, agar animo masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional kembali tinggi.

"Ya penginnya harga kembali stabil, biar rame lagi yang beli," pungkasnya.

Baca juga: Harga Beras Masih Tinggi, Diperkirakan Sampai Musim Panen Bulan Depan

Naiknya harga beras

Pedagang beras di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.DOKUMENTASI WARGA/ANOM Pedagang beras di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sementara itu, harga beras telah mencapai Rp 16.000 per kilogram dan belum ada tanda-tanda akan adanya penuruan harga.

Nurifah salah seorang pedagang beras di Pasar Tumenggungan Kabupaten Kebumen mengatakan, naiknya harga beras hingga enam kali dalam sebulan ini ditengarai akibat kurangnya pasokan dari beberapa daerah, yang menjadi lumbung beras.

Kurangnya pasokan tersebut, disebabkan banyak petani yang mengalami gagal panen.

"Sejak beberapa bulan yang lalu belum pernah turun sama sekali, satu bulan ini ya cukup lumayan, satu hari 200, beberapa hari satu kilo naik lagi 200, ada sampai enam kali naiknya dua ratus dua ratus, dalam satu bulan ini," kata Nurifah.

Untuk harga beras saat ini, yang paling murah di pasaran sudah menyentuh harga Rp 14.000, per kilogram. Sedangkan, beras dengan kualitas sedang saat ini dijual di harga Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kilogram

Untuk kualitas premium imbuhnya, sudah menyentuh harga Rp 16.500 hingga Rp 17.000 per kilogramnya.

Baca juga: Pasar-pasar di Blora Kebakaran, Apa Penyebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com