Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Anggota KPPS di Kendal Meninggal | Bawa Parang, Warga di Bima Rusak TPS

Kompas.com - 16/02/2024, 06:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Teguh Joko Pratikno (45), anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS) 11 Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, meninggal saat bertugas.

Ia meninggal pada Rabu (14/2/2024) diduga karena sakit jantung.

Buntut kejadian itu, keluarga berharap agar pemerintah membantu pendidikan empat anak korban.

Berita lainnya, sekelompok orang mendatangi sejumlah TPS di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu malam.

Peristiwa terjadi saat sejumlah TPS melakukan penghitungan suara untuk calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Bima.

Tak hanya merusak TPS, massa juga membakar kotak suara.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Kamis (15/2/2024).

1. KPPS di Kendal meninggal, keluarga berharap pemerintah biayai pendidikan anak korban


Kematian Teguh Joko Pratikno, anggota KPPS di TPS 11 Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, menyisakan duka bagi keluarga.

Kakek Teguh, Muhamad Ali Syahid (73), berharap agar pemerintah membantu pendidikan empat anak korban.

Ali menilai, Teguh meninggal saat menjalankan tugas negara.

“Teguh bekerja di taman buah milik swasta. Anak-anaknya masih sekolah. Mereka butuh biaya,” ujarnya, Kamis.

Terkait dengan permintaan keluarga Teguh, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Kendal Sugiono mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten Kendal.

Baca selengkapnya: Keluarga Anggota KPPS Kendal yang Meninggal Minta Pemerintah Tanggung Biaya Pendidikan 4 Anak Korban

2. Bawa parang, massa di Bima rusak TPS dan bakar kotak suara

Tampak kotak surat suara terbakar di TPS di Desa Parado Wane, Kecamatan Parado, Kanis (15/2/2024).Istimewa Tampak kotak surat suara terbakar di TPS di Desa Parado Wane, Kecamatan Parado, Kanis (15/2/2024).

Sekelompok orang mendatangi sejumlah TPS di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, NTB.

Massa merusak sejumlah TPS di desa-desa di Kecamatan Parado, seperti Desa Parado Rato, Kuta, Kanca, Parado Wane, hingga ke pelosok Desa Lere.

Warga Desa Parado Rato, ABD, mengatakan, massa datang sambil membawa parang.

ABD menduga, aksi massa itu dipicu oleh kekesalan mereka karena lima caleg lokal dari Kecamatan Parado mendapat perolehan suara kecil.

"Harapan kami bersama orang di Parado itu harus ada yang duduk di DPRD, karena selama ini belum ada," Kamis (15/2/2024).

Baca selengkapnya: Warga di Bima Rusak TPS dan Bakar Kotak Surat Suara

3. Tingkat pelanggaran netralitas ASN saat pemilu

Anggota Bawaslu RI Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Lolly SuhentyKOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Anggota Bawaslu RI Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Lolly Suhenty

Pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi salah satu hal yang mencolok saat pemilu. Hal ini disampaikan Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty.

Berdasarkan data yang dimilikinya, pelanggaran netralitas ASN menjadi kedua yang terbesar setelah pelanggaran etik para penyelenggara pemilu.

“Dari 1.200 lebih penanganan pelanggaran yang ada di Bawaslu, pelanggaran netralitas ASN itu menjadi kedua yang terbesar setelah pelanggaran etik penyelenggara pemilu,” ungkapnya, Rabu.

Lolly memandang, pelanggaran netralitas ASN bisa terjadi atas inisiatif sendiri atau karena terkondisikan.

“ASN itu juga kan manusia, person to person, ya. Kita tidak tahu. Dalam proses inilah maka Bawaslu selalu melakukan upaya penanganan pelanggaran untuk memastikan itu tadi, bahwa kita mau melihat siapa, ada apa, dan bagaimana," tuturnya.

Baca selengkapnya: Bawaslu: Pelanggaran Netralitas ASN Kedua Terbesar Setelah Etik

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com