KOMPAS.com - Lampung adalah salah satu provinsi di Indonesia. Ibu kota Lampung di Bandar Lampung.
Letak Lampung di bagian paling selatan Pulau Sumatera. Luas Lampung sekitar 33.575,41 kilometer persegi.
Lampung tersebut juga menjadi lokasi Pelabuhan Bakauheni, tepatnya di Kabupaten Lampung Selatan.
Belanda mulai menguasai perdagangan rempah-rempah Lampung atas bantuan Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar, raja Kesultanan Banten yang berkuasa antara 1683-1687 M.
Penguasaan Belanda atas Lampung sebagai imbalan setelah membantu Sultan Haji yang melakukan perlawanan terhadap ayahnya sendiri, yaitu Sultan Ageng Tirtayasa.
Akhirnya, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil disingkirkan, kemudian Sultan haji dinobatkan menjadi Sultan Banten.
Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Lampung
Dalam perundingan dengan VOC, Sultan Haji menghasilkan piagam tertanggal 27 Agustus 1682.
Isi piagam tersebut antara lain pengawasan perdagangan rempah-rempah atas Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC, sekaligus memperoleh monopoli di Lampung.
Namun, penguasaan perdagangan Lampung tidak mudah
Pada tanggal 29 Agustus 1682, armada VOC yang dipimpin oleh Vander Schuur sebagai ekspedisi pertama kali tidak menemukan lada sebagai komoditi yang dicarinya.
Ternyata, tidak semua penguasa Lampung tunduk kepada Sultan Haji yang bersekutu dengan kompeni.
Di sisi lain, pihak VOC mulai muncul keraguan mengenai kebenaran Lampung sebagai daerah kekuasaan Sultan Banten.
Akhirnya diketahui bahwa penguasaan Banten di Lampung tidak mutlak.
Sultan Banten hanya menguasai Lampung di wilayah garis pantai, tepatnya monopoli arus-keluar hasil bumi terutama lada.
Pada masa Thomas Stamford Raffles pada tahun 1811, ia tidak mau melepas Lampung kepada Belanda.