Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermula Sepotong Buah untuk Ibu Pelaku, Nurdin Dituding Dukun Santet dan Dibunuh

Kompas.com - 11/02/2024, 17:43 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembunuhan Nurdin (54), pria yang dituduh menjadi dukun santet di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima.

Para tersangka berinisial IN (26) AR (42) IR (29) dan TJ (18). Mereka merupakan satu anggota keluarga.

Dari empat orang itu, tersangka IN adalah otak atau eksekutor utama dalam pembunuhan tersebut.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Nurdin yang Dituduh Dukun Santet di Bima Ternyata 4 Bersaudara

Dia dijerat Pasal 340 sub Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman pidana seumur hidup.

Sementara AR, IR dan TJ yang turut serta membantu dijerat Pasal 351 ayat 2 dan 3 jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman sepertiga dari IN.

"Tersangka utamanya dalam kasus ini adalah IN, motifnya yaitu dendam," kata Kapolres Bima Kota, AKBP. Yudha Pranata saat konferensi pers, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Kronologi Warga di Bima Tewas Dianiaya Usai Dituduh Dukun Santet

Yudha mengungkapkan, kepada penyidik tersangka IN mengaku curiga bahwa ibunya bernama Landu (50) meninggal karena disantet oleh keluarga Nurdin.

Kecurigaan tersebut menyusul sang ibu tiba-tiba jatuh sakit usai mengonsumsi sepotong buah pemberian istri Nurdin.

Ibu para tersangka sakit selama tiga hari dan dinyatakan meninggal pada Selasa (6/2/2024) malam.

"Dicurigai dari buah tersebut ibunya sakit selama tiga hari lalu meninggal dunia. Dari situ pelaku mengajak tiga saudaranya untuk menganiaya keluarga Nurdin," jelasnya.

Menyangkut dugaan santet yang dialamatkan kepada keluarga Nurdin oleh tersangka, Yudha Pranata mengatakan, akan tetap mendalaminya.

Namun, perkaranya terpisah dengan kasus pembunuhan yang dilakukan para tersangka.

"Kita akan dalami tetapi ini terpisah dengan perkara pokok. Kami akan coba dan memberi imbauan kepada masyarakat, isu mengenai sesuatu yang belum bisa dibuktikan jangan disebarluaskan dan jangan juga abai," harapnya.

Baca juga: Nurdin Tewas Dianiaya Tetangga gara-gara Dituduh Jadi Dukun Santet, Korban Sempat Lari Selamatkan Diri

Sementara itu, tersangka IN menyampaikan, selain mencurigai sang ibu disantet lewat sepotong buah, beberapa hari sebelum meninggal dunia sang ibu juga sempat kerasukan.

Dalam kondisi kerasukan, sang ibu kemudian menyampaikan agar keluarga dari Nurdin harus dibunuh.

Hal itu lantas memperkuat dugaan pihak keluarga bahwa sang ibu sakit dan meninggal karena disantet oleh keluarga Nurdin.

"Dia sempat merasuki mama saya dan mama saya mengatakan harus mati dia (keluarga Nurdin," kata IN saat dihadirkan dalam konferensi pers.

IN mengaku menyesali dan siap bertanggung jawab atas semua perbuatannya di hadapan hukum.

"Saya sangat menyesal, saya akan memperbaiki diri ke depan," kata IN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com