GROBOGAN, KOMPAS.com - Banjir yang menerjang wilayah perkotaan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah surut, Kamis (8/2/2024).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan air setinggi 60 sentimeter yang memasuki permukiman serta akses jalan berangsur berkurang sejak dini hari.
Baca juga: Temui Korban Banjir Grobogan, Ganjar: Kemanusiaan Itu di Atas Politik
Hingga Kamis (8/2/2024) siang, banjir mulai surut dan aktivitas masyarakat sudah kembali normal.
Sebagian besar warga memilih membersihkan sisa-sisa air keruh bercampur lumpur, termasuk mengeringkan perabotan yang basah.
Baca juga: Banjir Kepung Pusat Kota Grobogan, Aktivitas Perekonomian Lumpuh
Arus lalu lintas di sejumlah jalan protokol terutama di Jalan R. Suprapto yang sebelumnya terkepung banjir pun sudah kembali lancar. Adapun kompleks pertokoan, pusat perbelanjaan dan denyut perekonomian lainnya sudah beroperasi.
Sekda Grobogan Anang Armunanto mengatakan, salah satu faktor surutnya banjir di perkotaan Purwodadi lantaran Pemkab Grobogan memutuskan membuka pintu air di Bendung Klambu.
Sebagai catatan, limpasan air dari waduk di Kecamatan Klambu, Grobogan tersebut selama ini dimanfaatkan untuk keperluan pengairan area persawahan di wilayah Kabupaten Kudus dan Demak.
"Air surut setelah kami buka pintu air Bendung Klambu. Tentunya ini sudah sesuai SOP," kata Anang.
Baca juga: Ganjar Ajak Massa Hajatan Rakyat Heningkan Cipta untuk Korban Banjir di Grobogan
Anang menyampaikan, untuk penanganan banjir di kecamatan lain di luar Purwodadi, pemerintah sudah berupaya memperbaiki sejumlah tanggul sungai yang jebol.
"Untuk perbaikan tanggul-tanggul sungai jebol yang memang kewenangan pusat yakni Kementerian PUPR dan BBWS dan sudah kami koordinasikan dengan baik. Sudah dikerjakan dengan didatangkan alat berat. Semoga segera tuntas," jelas Anang.
Untuk mencukupi kebutuhan logistik warga, Pemkab Grobogan bersama pemangku kepentingan lain telah mengoperasikan dapur umur di sejumlah wilayah terdampak banjir.
"Curah hujan intensitas tinggi sejak awal Februari memicu sungai-sungai besar over kapasitas hingga terjadi banjir. Diperparah juga sejumlah tanggul sungai jebol," kata Anang.
Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih menambahkan, merujuk data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) pada Rabu (7/2/2024) malam tercatat ada 69 desa di 16 kecamatan yang terdampak banjir.
Jumlah ini terhitung meningkat dibanding sebelumnya.
"Kami bersinergi dengan TNI, Polri dan sejumlah unsur lainnya untuk penanganan banjir," kata Endang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.