Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubuk Produksi Petasan di Indramayu Meledak, Sejumlah Rumah Rusak

Kompas.com - 03/02/2024, 08:44 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Sebuah gubuk home industri atau lokasi produksi petasan dan kembang api di Desa Teluk Agung, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meledak pada Jumat (2/2/2024) malam.

Lokasi gubuk porak-poranda, sejumlah rumah, dan bangunan turut terdampak.

Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar menyampaikan, informasi ledakan itu diterima dari laporan Lurah Desa Teluk Agung pada Jumat malam tadi.

Lurah setempat imbuhnya panik dan terkejut karena mendengar ledakan dari sebuah gubuk. Informasi tersebut lantas dilaporkan ke Polsek Indramayu.

"Bahwa yang bersangkutan mendengar ledakan sebanyak dua kali, selanjutnya melapor ke Polsek Indramayu, dan petugas mendatangi TKP bersama saksi," kata Fahri saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Sabtu (3/1/2024) pagi.

Baca juga: Saat Polisi Tejunkan Anjing Pelacak Bahan Peledak di KPU Kebumen...


Baca juga: Ramai Soal Video Pemusnahan Petasan Sebabkan Kerusakan Rumah Warga, Bagaimana Aturannya?

Saat itu, sambung Fahri, petugas melihat beberapa barang-barang berserakan yang diakibatkan ledakan tersebut.

Petugas langsung melakukan pemeriksaan dan serangkaian penanganan berupa olah tempat kejadian perkara (TKP) dan lainnya.

Hasil laporan pertama dari olah TKP, Fahri menyebut ledakan yang didengar oleh lurah dan warga sekitar dipastikan berasal dari sebuah gubuk dengan ukuran bangunan sekitar 4x5 meter persegi. 

Baca juga: Menelusuri Jejak Kembang Api dan Petasan Saat Datangnya Lebaran

Dugaan penyebab ledakan

Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar memberikan keterangan terkait meledaknya gubuk produksi petasan kepada sejumlah pekerja media di Mapolres Indramayu, Jumat (2/2/2024) mala.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar memberikan keterangan terkait meledaknya gubuk produksi petasan kepada sejumlah pekerja media di Mapolres Indramayu, Jumat (2/2/2024) mala.

Gubuk tersebut, keterangan saksi di sekitar, adalah milik warga berinsial S.

Saksi-saksi juga mengungkapkan bahwa gubuk kerap kali digunakan sebagai lokasi produksi atau pembuatan petasan dan semacamnya.

"Kita lakukan interogasi ke beberapa orang, diketahui bahwa gubuk tersebut adalah milik warga Teluk Agung inisial S. Diketahui pula, gubuk tersebut biasa digunakan untuk home industri petasan dan juga kembang api," terang Fahri.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002, Ledakan di Tiga Titik yang Tewaskan 202 Orang

Masih berdasarkan keterangan saksi-saksi, saat terjadinya ledakan, S sedang tidak berada di lokasi. Meski demikian polisi masih terus mendalami keterangan semua saksi untuk memastikan penyebab terjadinya ledakan.

Dugaan sementara, hasil olah TKP, ledakan terjadi karena beberapa bahan peledak yang berasal dari petasan atau kembang api yang ada di gubuk terpercik atau tersulut bahan yang mudah terbakar. Namun, meski demikian kepastian penyebab masih terus dicari petugas.

Dampak akibat dari kejadian ini, sejumlah bangunan di sekitar gubuk rusak. Mereka berjarak sekitar tiga hingga lima meter dari gubuk tersebut.

"Ada yang rusak berdekatan sekitar 3 meter, dari lokasi gubuk tersebut, mengalami pecah kaca, kita deteksi 3 bingkai kaca yang pecah milik warga," terang Fahri.

Namun beruntung kejadian ledakan ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Baca juga: Bagaimana Foto dan Video Ledakan Bom Nuklir Saat Perang Diambil?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com