BREBES, KOMPAS.com - Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) mencatat produksi bawang merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah terus anjlok sejak 2018.
Di tahun itu, produksi bawang merah mencapai 350 ribu ton. Kemudian terus menurun setiap tahunnya hingga menjadi sekitar 250 ribu ton di 2023.
Ketua ABMI Dian Alex Chandra mengatakan, penurunan produksi bawang merah utamanya di Brebes memang terjadi cukup signifikan setiap tahunnya.
"Sejak 2018 sampai 2023 ada penurunan produksi signifikan. Setiap tahun cenderung menurun," kata Alex saat ditemui di gudang bawang di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (2/2/2024).
Menurut Alex, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah.
Mulai dari jumlah petani berkurang, luasan lahan berkurang, hingga serangan hama tanaman.
"Penurunan produksi banyak faktor. Selain jumlah petani berkurang, luas lahan berkurang juga prokduktivifasnya. Apalagi di tahun 2023 kemarin juga ada serangan penyakit ke tanaman," kata dia.
Di sisi lain, berkembangnya sentra-sentra baru bawang merah di sejumlah wilayah di Indonesia membuat sejumlah daerah yang selama ini menjadi sentra lama akhirnya kalah bersaing.
"Ada penurunan produksi sangat signifikan. Selain di Brebes, juga Kendal, dan Demak penurunan sangat signifikan. Meski paling terasa di Brebes," ungkapnya lagi.
Baca juga: Ribuan Petani Bawang Merah di Brebes Serbu Pupuk Nonsubsidi Diskon
Diungkapkan Alex, saat ini untuk musim hujan Break Event Point (BEP) atau harga impas produksi bawang merah Brebes sekitar Rp 18 ribu per kilogram (kg).
Sedangkan di musim kemarau BEP produksi bawang merah Rp 15 ribu per kg. Namun untuk harga jual, petani sering mengalami kerugian karena harganya di bawah BEP.
Alhasil, petani yang mengalami kerugian cenderung tidak menanam lagi bawang merah.
"Petani yang rugi cenderung tidak menanam lagi, sehingga petani-petaninya berkurang. Jadi itu juga menjadi faktor penurunan produktifitas," ujar dia.
Baca juga: Mentan Amran Sebut Kartu Tani Banyak Masalah, Ini Penjelasannya...
Alex berharap, petani jangan dibiarkan berjuang sendirian, namun pemerintah harus hadir membantunya.