KOMPAS.com-Pengungsi Rohingya yang berlabuh di Pantai Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, menyatakan ada bagian dari mereka meninggal dalam perjalanan.
Sebanyak tujuh orang disebut meninggal di kapal diduga karena kelaparan.
Muhammad Hasyim (50), warga Bangladesh nakhoda kapal motor membawa pengungsi tersebut, mengatakan tujuh orang yang meninggal dunia tersebut telah dibuang ke laut.
"Kami berlayar dari Bangladesh mulai 5 Desember 2023. Tujuannya saat itu ke Malaysia. Selama di laut tidak ada makanan, sehingga beberapa di antara kami ada yang sakit akibat kelaparan dan meninggal dunia," kata Hasyim di Aceh Timur, Kamis (1/2/2024), seperti dilansir Antara.
Baca juga: Kapal Pembawa 137 Pengungsi Rohingya Berlabuh di Aceh Timur
Kapal pembawa pengungsi itu disebut mengalami kerusakan mesin selama tiga hari sebelum akhirnya berlabuh di Aceh.
Selama mesin rusak, kapal itu disebut terombang-ambing di laut lepas.
"Tujuan kami semua adalah ke Malaysia, tapi mesin kapal rusak, sehingga kami terdampar ke Indonesia," kata Muhammad Hasyim.
Baca juga: WN Bangladesh yang Masuk ke Aceh dengan Pengungsi Rohingya Bakal Dideportasi
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Aceh Timur Iskandar mengatakan, ada 137 imigran Rohingya yang terdampar.
Mereka terdiri dari 40 orang laki-laki dewasa, 47 orang perempuan dewasa, 23 anak perempuan, dan 27 anak laki-laki.
Mereka berlabuh di Aceh Timur pada Kamis pagi.
"Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan lintas sektor, termasuk melakukan koordinasi dengan UNHCR dan pihak IOM," kata Iskandar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.