Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Kakek 61 Tahun yang Menyodomi Siswi SD di NTT

Kompas.com - 24/01/2024, 14:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap seorang kakek berinisial LP (61).

Pria yang bekerja sebagai petani itu ditangkap karena menyodomi DRW (12), siswi salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Sabu Raijua, Kabupaten Sabu Raijua.

"Pelaku ini ditangkap kemarin, karena memperkosa korban yang masih di bawah umur," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Sodomi 7 Anak Lalu Kabur, Polisi Sebar Foto Predator Anak di Tapteng

Ariasandy menjelaskan, korban dicabuli pertama kali pada bulan Oktober 2023 di rumah korban di Kecamatan Sabu Barat.

Ketika itu kedua orangtua dan kakak korban sedang tidak berada di rumah karena mengikuti acara keluarga di rumah tetangga.

Pelaku yang sering mendatangi rumah korban karena masih memiliki hubungan keluarga, lalu merayu korban.

Korban yang sedang bermain di depan rumah, dipaksa masuk ke dalam rumah. Karena menolak, korban digendong paksa masuk ke dalam kamar.

Setelah itu, pelaku memperkosa korban dengan cara sodomi. Usai memperkosa korban, pelaku mengancam agar korban tidak menceritakan kepada orangtuanya.

Baca juga: Pria di Kalbar Sodomi Dua Bocah di Bawah Umur, Korban Diancam Senjata Tajam

Pelaku lalu meninggalkan korban dan masih mengancam korban. Karena takut, korban tak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun termasuk orangtuanya.

Lantaran aksinya tak ada yang tahu, pelaku kembali memperkosa korban pada Selasa (2/1/2024).

Aksi pelaku terbilang nekat karena memperkosa korban saat kedua orangtua dan kakak korban sedang berada di rumah.

Namun, karena saat kejadian berlangsung tengah malam dan semua tertidur pulas, pelaku punya kesempatan memperkosa korban.

"Setelah memperkosa korban, pelaku mengancam akan membunuh korban, sehingga lagi-lagi korban ketakutan," ungkap Ariasandy.

Setelah kejadian, korban kesakitan di bagian alat vital dan anusnya selama satu minggu. Korban tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Bahkan, korban tidak masuk sekolah.

Baca juga: Sodomi 3 Muridnya, Guru Ngaji di Kalsel Ditangkap

Karena curiga, orangtua menanyakan alasan korban sakit. Karena terus didesak, korban akhirnya mengaku.

Orangtua terkejut dan tak terima dengan apa yang dialaminya anaknya. Mereka melaporkan kejadian itu ke Polres Sabu Raijua, 15 Januari 2024.

Usai menerima laporan, polisi memeriksa sejumlah pihak terkait. Korban pun dibawa ke rumah sakit untuk divisum sedangkan pelaku yang sempat menghindar, akhirnya ditangkap.

"Saat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan untuk proses hukum lebih lanjut," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com