KOMPAS.com - Gunung Lewotobi adalah gunung api aktif yang berada di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Uniknya, Gunung Lewotobi merupakan gunung berapi kembar karena terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
Baca juga: Saat Warga Lereng Lewotobi Kian Cemas...
Walau disebut gunung kembar, namun kedua puncak Gunung Lewotobi ternyata memiliki ketinggian yang berbeda.
Puncak tertingginya terdapat di Gunung Lewotobi Perempuan yang memiliki ketinggian 1703 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kawah berdiameter sekitar 700 meter.
Sementara Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki ketinggian 1584 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kawah berdiameter sekitar 400 meter.
Baca juga: PVMBG Perluas Radius Bahaya Erupsi Lewotobi sampai 6 Km
Dilansir dari laman Kementerian ESDM, pada tanggal 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikan dari Level I (Siaga) menjadi Level VI (Awas).
Hal ini karena aktivitas visual dan kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki naik secara signifikan.
Baca juga: Banjir Lahar Dingin Lewotobi Terjang 4 Hektare Lahan Pertanian
Peningkatan aktivitas ini meliputi jumlah Gempa Letusan, Gempa Guguran, dan Gempa Awan Panas. Terjadi pula beberapa kali aliran lava ke arah timur laut, guguran lava ke arah utara-timur laut, dan awan panas guguran ke arah utara-timur laut.
Selanjutnya, ada pula guguran lava ke arah baru yaitu barat daya-barat yang menunjukkan bahwa aliran lava pada saat ini dapat terjadi ke segala arah mengingat terjadinya pergerakan magma ke permukaan yang sangat intensif.
Aktivitas ini dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 6 km pada arah utara - timur laut.
Gunung Lewotobi Gunung Lewotobi Perempuan hanya memiliki dua kali letusan sepanjang sejarah.
Dilansir dari laman tribunnews.com, Gunung Lewotobi Perempuan tercatat pernah meletus pada tahun 1921 dan 1935.
Letusan yang terjadi pada tahun 1921, berupa letusan abu disertai lontaran batu. Sedangkan letusan tahun 1935, mengeluarkan asap tebal secara berkala setiap 5 menit dari Kawah B yang disertai suara gemuruh.
Peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi Perempuan juga terjadi pada 2011 dan 2023 lalu.