Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Lahar Dingin Lewotobi Terjang 4 Hektare Lahan Pertanian

Kompas.com - 16/01/2024, 17:28 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki menerjang lahan pertanian di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Banjir dipicu tingginya intensitas hujan di area puncak Gunung Lewotobi pada Senin (15/1/2024) malam.

"Sekitar 4 hektar lebih lahan pertanian yang ditanami jagung, padi dan tanaman perkebunan seperti mente rusak diterjang banjir lahar dingin," ujar Kepala Desa Klatanlo Petrus Muda kepada Kompas.com, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Sebuah Rumah di Dulipali Terendam Banjir Lahar Dingin Lewotobi, Ketinggian Capai 30 Cm

Petrus menuturkan, ia bersama sejumlah aparatur desa telah mengecek lokasi yang terdampak.

Berdasarkan data sementara, lahan pertanian tersebut milik 20 warga desa itu. Tanaman padi dan jagung yang rusak baru berusia tiga minggu.

Petrus berharap agar para petani tidak putus asa karena saat ini masih dalam kondisi bencana. Paling penting meningkatkan kewaspadaan.

Apalagi desanya masuk wilayah zona merah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Saya mengimbau warga agar tingkatkan kewaspadaan. Jangan sedih tetapi berserah pada Yang Maha Kuasa. Semoga badai ini segera berakhir," imbaunya.

Petrus menambahkan, ratusan warga desa itu telah mengungsi ke sejumlah kamp pengungsian, rumah keluarga di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, dan beberapa desa di Kabupaten Sikka.

Selain lahan pertanian, sebuah rumah di Dusun B Tuakewiti, Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura terendam banjir lahar dingin.

Bahkan banjir lahar dingin yang mengalir di bantaran sungai Waiwuring, Desa Nawokote meluap hingga badan jalan.

Akibatnya akses jalan menghubungkan beberapa desa di pantai selatan Wulanggitang terhambat.

Baca juga: Puncak Lewotobi Dilanda Hujan Deras, Warga Diminta Waspada Banjir Lahar Dingin

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari level III Siaga naik ke level IV Awas pada Selasa (9/1/2024) pukul 23.00 Wita.

Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut-utara dan timur laut.

Selain itu, warga juga diimbau mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com