FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Riangrita dan Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dievakuasi ke posko pengungsian di Desa Konga, Kecamatan Titehena.
Hal ini untuk mengantisipasi dampak lahar dan awan panas Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus meningkat dan beberapa kali mengeluarkan lahar dan awan panas. Sehingga warga dua desa ini dievakuasi. Ada sekitar 528 jiwa yang dievakuasi kemarin," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Flores Timur, Hironimus Lamawuran saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/1/2024) pagi.
Baca juga: Luncuran Lava Pijar Gunung Lewotobi Terus Mengarah ke Permukiman Warga
Lamawuran berujar, mereka harus dievakuasi untuk mempermudah akses logistik serta penyelamatan terhadap warga terdampak.
Sebab, jika awan panas dan lahar melanda dua desa tersebut, maka akses akan tertutup.
Hironimus juga mengimbau warga mewaspadai lahar dingin ke sungai-sungai yang bermuara dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Pengungsi Korban Erupsi Lewotobi Keluhkan Listrik Sering Padam
Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi mencatat, pada Selasa (16/1/2024) terjadi delapan kali gempa letusan dengan amplitudo 37-47.3 mm, durasi 19-141 detik, enam kali awan panas guguran amplitudo 22.2-47.3 mm, durasi 71-151 detik.
Terjadi juga 19 kali guguran dengan amplitudo 7.4-31 mm, durasi 7-41 detik, dua kali tremor harmonik dengan amplitudo 18.5-32.5 mm, durasi 48-88 detik.
Berdasarkan pemantauan visual, jarak luncur lava pijar teramati sejauh lebih kurang 2.500-3.000 meter dari kawah arah timur laut.
Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut-utara dan timur laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.