Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Pelalawan Riau, Warga Beraktivitas Pakai Perahu

Kompas.com - 14/01/2024, 07:57 WIB
Idon Tanjung,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Banjir di Kabupaten Pelalawan, Riau, merendam permukiman warga di 15 kecamatan.

Banjir yang merendam rumah, ruas jalan dan fasilitas umum lainnya, sudah berlangsung selama dua pekan.

Salah satu wilayah yang dilanda banjir yaitu Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.

Baca juga: Jasa Angkut Kendaraan di Jalan Lintas Sumatera yang Terendam Banjir Pasang Tarif Mencekik

Kapolsek Ukui Iptu Rudi Hardiyono saat dikonfirmasi mengatakan, ada sekitar 79 rumah terdampak banjir.

"Jumlah rumah yang terdampak banjir 79 rumah. Sedangkan untuk jumlah jiwa sebanyak 275 orang," kata Rudi kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/1/2024) malam.

Dari 275 orang korban ini terdiri dari lanjut usia (lansia) 11 orang, bayi 31 orang, ibu hamil 6 orang, disabilitas 6 orang dan umum 221 orang.

Baca juga: 75 TPS Pemilu di Rokan Hilir Terendam Banjir

Rudi mengatakan, dia bersama pihak TNI, pemerintah desa dan pemerintah kecamatan, telah melakukan berbagai penanganan.

Mulai dari mengevakuasi korban korban, peralatan rumah tangga warga, mengevakuasi orang sakit hingga menyalurkan bantuan sosial.

"Kami juga telah mendirikan posko pengungsian. Ada 7 kepala keluarga (KK) yang mengungsi. Untuk Keluarga yang belum mengungsi 72 KK," sebut Rudi.

Dia juga mengaku rutin melaksanakan patroli bersama aparat lainnya, untuk menjaga keselamatan warga.

Rudi mengatakan bahwa banjir di Desa Lubuk Kembang Bunga, terjadi sejak 1 Januari 2024.

Banjir disebabkan karena meluapnya Sungai Nilo yang ada di desa tersebut.

"Tingginya debit air Sungai Nilo di Desa Lubuk Kembang Bunga, disebabkan tingginya curah hujan dan meluapnya sungai di bagian hulu, yang terjadi musiman. Sehingga berdampak ke permukiman warga yang ada di dekat sungai," kata Rudi.

Dia menyebutkan, ketinggian air di permukiman warga mencapai 1,9 meter. Kemudian, jalan di permukiman warga sepanjang 2 kilometer juga terendam air.

Namun, saat ini banjir sudah mulai surut. Warga juga sudah mulai beraktivitas, meski terbatas.

Halaman:


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com