Salin Artikel

Banjir di Pelalawan Riau, Warga Beraktivitas Pakai Perahu

Banjir yang merendam rumah, ruas jalan dan fasilitas umum lainnya, sudah berlangsung selama dua pekan.

Salah satu wilayah yang dilanda banjir yaitu Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.

Kapolsek Ukui Iptu Rudi Hardiyono saat dikonfirmasi mengatakan, ada sekitar 79 rumah terdampak banjir.

"Jumlah rumah yang terdampak banjir 79 rumah. Sedangkan untuk jumlah jiwa sebanyak 275 orang," kata Rudi kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/1/2024) malam.

Dari 275 orang korban ini terdiri dari lanjut usia (lansia) 11 orang, bayi 31 orang, ibu hamil 6 orang, disabilitas 6 orang dan umum 221 orang.

Rudi mengatakan, dia bersama pihak TNI, pemerintah desa dan pemerintah kecamatan, telah melakukan berbagai penanganan.

Mulai dari mengevakuasi korban korban, peralatan rumah tangga warga, mengevakuasi orang sakit hingga menyalurkan bantuan sosial.

"Kami juga telah mendirikan posko pengungsian. Ada 7 kepala keluarga (KK) yang mengungsi. Untuk Keluarga yang belum mengungsi 72 KK," sebut Rudi.

Dia juga mengaku rutin melaksanakan patroli bersama aparat lainnya, untuk menjaga keselamatan warga.

Rudi mengatakan bahwa banjir di Desa Lubuk Kembang Bunga, terjadi sejak 1 Januari 2024.

Banjir disebabkan karena meluapnya Sungai Nilo yang ada di desa tersebut.

"Tingginya debit air Sungai Nilo di Desa Lubuk Kembang Bunga, disebabkan tingginya curah hujan dan meluapnya sungai di bagian hulu, yang terjadi musiman. Sehingga berdampak ke permukiman warga yang ada di dekat sungai," kata Rudi.

Dia menyebutkan, ketinggian air di permukiman warga mencapai 1,9 meter. Kemudian, jalan di permukiman warga sepanjang 2 kilometer juga terendam air.

Namun, saat ini banjir sudah mulai surut. Warga juga sudah mulai beraktivitas, meski terbatas.

"Sebelumnya aktivitas warga lumpuh total. Sekarang perlahan normal. Untuk beraktivitas, warga menggunakan perahu," sebut Rudi.

Tetapi, imbuh dia, ada juga warga yang menyediakan jasa transportasi berupa pompong atau perahu mesin.

Jasa pompong itu untuk kendaraan sepeda motor biayanya Rp 50.000 sekali angkut. Sedangkan untuk perorangan Rp 15.0000.

Meski banjir sedang surut, Rudi mengimbau warga untuk tetap waspada air kembali naik.

"Ya, imbauan kita kepada masyarakat agar tetap waspada apabila air naik. Segera mengungsi ketika air semakin tinggi. Kami juga akan terus memantau kondisi permukiman warga," tutup Rudi.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/14/075721378/banjir-di-pelalawan-riau-warga-beraktivitas-pakai-perahu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke