BANJARBARU, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan menjadi salah satu daerah penyangga pangan untuk Ibu Kota Negara (IKN).
Selain beras, daging sapi dan ikan laut segar, Pemprov Kalsel juga menargetkan untuk memasok daging dan telur itik.
Baca juga: Pemerintah Buka Seleksi CPNS untuk Lulusan Baru, Sebagian Akan Ditempatkan di IKN
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Edi Santoso mengatakan, khusus itik, pihaknya tengah mengembangkan program Sistem Integrasi Itik Lahan Rawa dan Lahan Kering atau yang disingkat Siti Hawalari.
"Program ini khusus untuk mengembangkan populasi itik, khusunya itik Kalsel yang lebih dikenal sebagai itik alabio," ujar Edi dalam keterangannya yang diterima, Minggu (7/1/2024).
Edi menyampaikan, untuk populasi itik yang ada di Kalsel pada 2023 mencapai 3 juta 2 ratus ekor.
Dengan jumlah itu mampu menghasilkan daging itik sebesar 1 juta kilogram lebih.
"Dengan demikian Kalsel mampu menyuplai ke provinsi tetangga seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Selain daging itik, populasi itik di Kalsel kata Edi juga mampu menghasilkan telur itik sebanyak 26 juta butir lebih.
Baca juga: Kata Djarum dan Wings Usai Disebut Keluar dari Konsorsium Aguan di IKN
"Ini bisa memenuhi kebutuhan telur dan daging itik untuk Kalsel. Dan dengan adanya Siti Hawalari tersebut percepatan pengembangan populasi itik memenuhi juga untuk Kalteng, Kaltim dan IKN," jelasnya.
Agar pasokan daging itik untuk IKN terpenuhi, Disbunnak Kalsel tambah Edi menargetkan pertumbuhan populasi itik di tahun 2024 sebesar 10 persen.
"Karena target kita IKN, kita harapkan ada peningkatan populasi itik sebesar 10 persen pada 2024," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.