BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Sebanyak dua proyek strategis nasional yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan dan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) rupanya turut menjadi atensi dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
Pasalnya, dua proyek strategis yang melibatkan puluhan ribu pekerja ini rawan terjadi aktivitas penyalahgunaan narkotika.
Hal ini terbukti dengan beberapa pengungkapan kasus yang melibatkan pekerja proyek tersebut.
“Saya berbicara bukan artinya dengan adanya proyek IKN jadi seperti itu. Kita tetap mendukung proyek IKN, tapi untuk secara individu kemungkinan orang-orang (pekerja) ada menggunakan itu (narkotika),” kata Kepala BNNK Balikpapan Kompol Risnoto, Jumat (29/12/2023).
Baca juga: Selain Kirim Beras dan Daging, Kalsel Juga Siap Pasok Ikan Laut Segar ke IKN
Guna melakukan pencegahan, BNNK Balikpapan terus melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap sejumlah pekerja di Balikpapan.
Bahkan telah dibuka layanan tes urine sebagai syarat menjadi pekerja.
“Kalau melakukan tes urine, kita jalankan untuk syarat menjadi pekerja. Tapi untuk sementara belum ada pengungkapan jaringan (narkotika),” ungkapnya.
Ia menyebut Kota Balikpapan memang menjadi pangsa pasar dari pelaku narkotika.
Sebagai gerbang IKN, Balikpapan terus kedatangan imigran yang akan bekerja dan mengadu nasib ke sana.
Baca juga: Anies Baswedan Akan Bangun 40 Kota Setara Jakarta, Beda dengan Proyek IKN
Risnoto juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan pelaku atau penyuplai barang itu justru dari orang lokal.
“Tapi kita komitmen akan memberantas semua itu, khususnya para jaringan dan tetap memulihkan orang-orang yang pecandu seperti itu,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.