BIMA, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan aksi blokade jalan raya pada Kamis (4/1/2024).
Aksi tersebut digelar untuk menuntut aparat kepolisian segera menangkap terduga pelaku pemerkosaan berinisial T (45).
T diduga memerkosa keponakannya yang masih duduk di bangku Kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) saat malam tahun baru 2024.
"Betul, ada blokir jalan tapi sekarang sudah dibuka," kata Kapolsek Woha, AKP Sudirman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis.
Baca juga: Bentrok Warga 2 Desa di Bima NTB, 1 Orang Tertembak Senpi Rakitan
Sudirman mengungkapkan, reaksi puluhan warga dan keluarga korban ini berawal dari adanya kabar bahwa T tengah bersembunyi di salah satu desa di Kecamatan Woha.
Selain itu, berkembang informasi sejumlah warga pernah menemukan T istirahat di sebuah pondok area persawahan.
Baca juga: Cabuli Anak Tiri, Pria di Bima Babak Belur Diamuk Warga
Motor yang dipakai T kabur dari amukan massa saat malam kejadian, kini sudah dibawa oleh anak kandungnya.
Menurutnya, sejumlah informasi tersebut tidak benar, sebab pihaknya sudah melakukan penyisiran untuk menangkap pelaku.
"Katanya pelaku sembunyi di salah satu desa, itu saya bisa memastikan tidak ada. Kita sudah melakukan pencarian," tegasnya.
Upaya pencarian terhadap pelaku, lanjut dia, masih terus dilakukan oleh pihaknya bersama jajaran Satua Reserse Kriminal Polres Bima.
Sementara terhadap korban, Unit PPA Polres Bima sudah melakukan visum. Unit PPA juga sudah memeriksa korban dan saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Sudirman berharap pihak keluarga bisa menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke aparat kepolisian.
"Korban sudah diperiksa termasuk saksi-saksi yang dibawa pihak keluarga, sekarang tinggal kita menangkap pelaku saja," kata Sudirman.
Sudirman mengungkapkan, kasus dugaan pemerkosaan itu terjadi pada Senin (1/1/2024) dini hari di kediaman korban.
Kejadiannya berawal saat korban dan adiknya ditinggal orangtuanya di rumah. Namun, saat malam kejadian sang adik pergi merayakan malam pergantian tahun bersama teman-temannya.
Melihat korban sendirian di rumah, T yang merupakan paman korban tersebut kemudian melancarkan aksi bejatnya. Dia memerkosa korban sambil mengancam menggunakan senjata tajam.
Aksi T, lanjut Sudirman, sempat terendus warga sekitar, namun saat dilakukan upaya penggerebekan pelaku lebih dulu kabur.
"Karena tidak dapat pelaku, warga kemudian melakukan perusakan rumah T. Pagi harinya baru dilaporkan ke polisi," kata Sudirman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.