Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta Kekayaan Bripka Edi yang Bawa Alphard Bakal Diselidiki Polda Sumsel

Kompas.com - 28/12/2023, 19:01 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com- Polda Sumatera Selatan akan menyelidiki harta kekayaan Bripka Edi Purwanto yang menjadi tersangka atas kasus pengancaman seorang pengemudi mobil bernama Dodi Tisna Amijaya (34).

Bripka Edi menjadi sorotan netizen setelah ia diketahui membawa mobil mewah jenis Toyota Alphard. Bahkan, putri kandung Bripka Edi pun mengemudikan mobil jenis Toyota Fortuner.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo memastikan bahwa pengusutan harta kekayaan Bripka Edi akan terus berlanjut.

"Kita akan selidiki kemungkinan kegiatan ilegal yang dia lakukan atau pernah dilakukan. Terkait harta kekayaannya, sedang diselidiki oleh Krimum dan Krimsus Polda Sumsel,“ kata Rachmad, Kamis (28/12/2023).

Baca juga: Alphard Milik Bripka Edi, Polisi yang Ancam Pengendara, Ternyata Pakai Pelat Palsu

Jenderal bintang dua ini pun memastikan bahwa Bripka Edi kini masih menjalani proses penahanan di Propam Polda Sumsel. Bahkan, Rachmad meminta penahanan dilakukan maksimal selama 21 hari.

“Saat ini masih ditahan di Propam Polda Sumsel. Saya perintahkan Kabid Propam dapat lakukan penahanan maksimal 21 hari," tegasnya.

Rachmad menjelaskan, setelah pemeriksaan di Propam selesai, Bripka Edi akan diserahkan ke Polrestabes Palembang terkait pidana yang ia lakukan. Bahkan, Bripka Edi tidak menutup kemungkinan akan kembali ditahan terkait statusnya yang masih tersangka.

“Tersangka dikenakan pasal 335 KUHP, tindak pidananya ditangani oleh Polrestabes Palembang. Setelah itu, dalam penyelidikan oleh Polrestabes Palembang bisa saja dia ditahan lanjutan,”ujarnya.

Baca juga: Pengemudi Mobil di Palembang Alami Trauma Usai Diancam Bripka Edi

Diberitakan sebelumnya, potongan video seorang anggota polisi menggunakan baju putih sembari memegang sajam dan mengancam warga viral di Instagram setelah di upload oleh akun @plglipp.id.

Dalam video yang beredar, korban yang berbaju merah hanya terdiam saat dibentak pelaku. Dari video itu pun terlihat bahwa oknum polisi tersebut memegang pisau jenis sangkur.

Belakangan diketahui bahwa oknum polisi itu bernama Bripka Edi Purwanto sementara korbannya adalah Dodi Tisna Amijaya (34).

Narasi dalam video tersebut menyebutkan, bahwa kejadian bermula saat Dodi mengalami tabrakan dengan seorang perempuan muda yang mengemudikan mobil jenis Toyota Fortuner saat sedang melintas di kawasan Jalan Basuki Rahmat tepatnya di simpang Polda pada Senin (18/12/2023) kemarin.

Saat kejadian, Dodi meminta SIM pengemudi tersebut. Namun wanita itu tidak bisa menunjukkannya dan menghubungi bapaknya.

Beberapa saat kemudian, datang satu unit Toyota Alphard warna putih dengan plat nomor BG 999 ED. Keduanya lalu sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut ke Polda Sumsel.

Namun, Dodi malah diarahkan ke kawasan Talang Buruk, dan berhenti di tengah jalan. Saat itulah Bripka Edi turun dari mobil mewah tersebut dan langsung mengancam korban. Setelah kejadian, Dodi pun melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Palembang.

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi membenarkan adanya kejadian tersebut. Supriadi menegaskan, bahwa Bripka Edi Purwanto kini telah ditangkap oleh Propam Polda Sumsel. 

“Saat ini telah diamankan dan menjalani pemeriksaan  oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang,”kata Supriadi lewat pesan singkat, Selasa (19/12/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com