KOMPAS.com - Sarmo (35), pembunuh berantai di Wonogiri, Jawa Tengah sempat tidur di atas jasad korbannya, Sunaryo hingga tiga bulan lamanya.
Korban dibunuh pelaku pada 27 Aprl 2022 dengan cara mencampur es teh yang diminum korban dengan potas.
Lalu korban dikubur pelaku di area kamar pribadinya, tepatnya berada di bawah dipan atau kasusr yang dbiasa dipakai Sarmo tidur.
"Korban dikubur persis di bawah dipan atau kasur. Persis di kamar tersangka," kata Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah saat jumpa pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Baca juga: Sosok Agung Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Terakhir Kali Pamit ke Keluarga Tagih Utang
Oleh pelaku, jasad korban dikubur dengan serbuk kayu sisa penggergajian kayu.
Kepada polisi, Sarmo mengaku mayat korban dikubur di bawah dipannya selama tiga bulan.
"Saya sudah biasa kalau seperti itu. Maksudnya sudah biasa tidur sendiri di tempat angker," jelasnya.
Selain itu Sarmo mengaku mencoba menghilangkan jejak, salah satunya dengan menghancurkan potongan tulang milik korban.
"Kalau tulangnya saya tumbuk pakai potongan kayu jati. Tumbuk bakar tumbuk bakar terus sampai habis," ucap dia.
"Sekitar lima jam, sampai buktinya hilang," imbuhnya.
Selain itu, pelaku juga sempat menyiram sekitar lokasi mengubur korban dengan solar agar tidak terendus anjing pelacak.
Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Korban Dikubur di Bawah Kasur
Korban Sunaryo diketahui meninggalkan rumahnya pada 27 april 2022 sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu ia pergi ke rumah Sarmo di Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto untuk mengantar mobil milik Sarmo yang digadainya.
Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan, Sarmo menggadai mobilnya senilai Rp 48 juta.
Saat waktu penebusan, Sarmo meminta korban mengantarkan mobilnya.
"Sarmo beralasan tidak ada kendaraan, sehingga meminta Sunaryo untuk mengantar mobilnya," kata dia, Sabtu (9/12/2023).