KOMPAS.com - Dua kerangka manusia ditemukan di dua lokasi berbeda di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri pada Kamis (7/12/2023).
Dari hasil penyelidikan, identitas dua kerangka tersebut bernama Agung Santoso (47) dan Sunaryo (47). Keduanya dibunuh oleh Sarmo di waktu yang berbeda.
Agung Santosa merupakan warga Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Ia diketahui meninggalkan rumahnya di Klaten pada 24 November 2021.
Korban kedua, Sunaryo diketahui meninggalkan rumahnya pada 27 April 2022.
Baca juga: Pembunuhan Berantai di Wonogiri, 2 Korban Tewas Dibunuh Temannya Sendiri dengan Racun Potas
Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan kedua korban sama-sama dibunuh menggunakan racun potas.
Menurutnya korban pertama yakni Agung meninggalkan rumah pada 24 November 2021 dengan mengendarai motor. Ia sempat pamit ke sang anak untuk menagih utang ke seseorang yang berada di Sleman, Yogyakarta.
Setelah itu Agung tak diketahui keberadannya. Pihak keluarga pun sempat membuat laporan ke polisi.
Baca juga: Hendak Transaksi Sabu di SPBU, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi
Belakangan diketahui Agung dibunuh oleh Sarmo pada 24 November 2021. Saat itu Sarmo mencampur potas dalam botol air kecil yang kemudian diminum oleh Agung.
"Tubuh korban kemudian dibawa pelaku untuk dikubur di area perbukitan itu," kata Andi, Sabtu (9/12/2023).
"Setelah kita telisik, ternyata permasalahannya berupa hutang piutang," ujarnya.
Adapun sepeda motor Honda Beat hitam yang dipakai korban pun sudah berubah warna dan nomor polisi. Sepeda motor itu ditemukan personel Sat Reskrim Polres Wonogiri pada 12 Mei 2022.
Saat itu motor korban dikendarai warga Desa Bubabkan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.
Baca juga: Kisah Pilu Kakak Adik Diperkosa Ayah Tiri di Wonogiri, Sang Adik Melahirkan Bayi di Toilet
Sementara korban kedua, Sunaryo dibunuh oleh Sarmo karena permasalahn gadai mobil.
Sarmo yang saat itu menggadai mobilnya ke Sunaryo, ditagih karena sudah jatuh tempo. Namun Sarmo belum bisa menebusnya.
Saat bersama Sunaryo, Sarmo membeli minuman di sebuah angkringan di Kecamatan Girimarto. Lalu ia mencampur potas ke es teh milik Sunaryo.