Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Gantung di Kolaka Timur Sultra Putus Saat Diperbaiki, 2 Tewas, 8 Orang Terluka

Kompas.com - 05/12/2023, 17:57 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Dua orang warga di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meninggal setelah tali sling jembatan gantung yang menghubungkan dua dusun di wilayah itu putus, Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 11.20 Wita. 

Dua orang warga yang meninggal bernama Sahar (45), warga Dusun 5 Desa Ameroro, Kecamatan Tinondo yang berprofesi sebagai petani dan Ambo Ala (55) warga Dusun 6 Desa Ameroro, Kecamatan Tinondo, Kolaka Timur, seorang petani.

Baca juga: Jembatan Gantung Nyaris Putus di Aceh, Dinas: Tak Ada Dana, Mungkin Direhab Tahun Depan

Sementara, 8 orang lainnya mengalami luka berat dan luka ringan. Saat ini, kedelapan orang itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Kolaka. 

Jembatan gantung itu merupakan  penghubung antar-Dusun 4 dan Dusun 5 Desa Ameroro, Kecamatan Tinondo, Kabupaten Kolaka Timur. 

Kapolres Kolaka Timur, AKBP Yudhi Palmi DJ mengungkapkan insiden maut itu berawal saat  40 orang warga Desa Ameroro, Kabupaten Kolaka Timur melakukan kerja bakti di jembatan gantung yang menghubungkan antara Dusun 4 Tamburasaa dan Dusun 5 Lamoare Desa Ameroro, Kecamatan Tinondo, Kabupaten Kolaka Timur yang dipimpin langsung Kepala Dusun 5, Lamoare, Hasrul Waihi.

Kapolres Kolaka Timur menjelaskan, sekitar pukul 11.00 Wita warga yang masih melanjutkan perbaikan jembatan tersisa sekitar 20 orang. 15 orang di antaranya berada di tengah jembatan gantung tersebut. 

"Tiba-tiba tali sling jembatan tersebut terputus di bagian kanan atas sehingga jembatan miring mengakibatkan 15 orang warga yang berada di tengah jembatan tersebut sebagian terjatuh ke kali setinggi kurang lebih 15 meter, dan sebagian warga bergantung di tali sleng yang tidak putus," kata AKBP Yudhi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Jembatan Gantung Sidabowa Banyumas Nyaris Putus, Warga Harus Memutar 7 Km

Lanjutnya, setelah dilakukan pertolongan, terdapat 10 orang warga yang terjatuh di kali, dua orang di antaranya meninggal di tempat akibat tertimpa kayu gelagar yang akan dipasang di jembatan gantung itu, sementara 8 orang lainnya mengalami luka-luka, patah kaki, hingga patah pinggang.

"Tindakan yang dilakukan 10 korban dibawa ke Puskesmas Kecamatan Tinondo, dan sebagian dirujuk ke rumah sakit daerah Kolaka," terangnya. 

AKBP Yudhi menduga penyebab jembatan gantung itu putus karena faktor sudah tidak layak pakai.

Pasalnya, umur jembatan gantung yang menghubungkan dua dusun sudah mencapai 13 tahun yang dibangun lewat program PNPM. 

"Pekerjaan gotong royong warga saat melakukan perbaikan jembatan gantung atas inisiatif pemerintah desa melalui swadaya, karena jembatan tersebut satu-satunya jalan penghubung dua Dusun yakni Dusun 5 Lamoare dan Dusun 6 Peroa Desa Ameroro," ujarnya. 

Yudhi menambahkan, dua orang yang meninggal dijemput keluarganya.

Korban atas nama Sahar dimakamkan di kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan dan korban Ambo Ala dikebumikan di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka. 

"Pihak keluarga korban meninggal dunia dan luka tidak keberatan dan menganggap kejadian tersebut merupakan musibah," tutup AKBP Yudhi. 

Sementara itu, Kapolsek Mowewe Ipda Asrul mengatakan, dua dari delapan orang warga yang mengalami luka luka masih proses operasi di rumah sakit umum daerah Kolaka. 

" Tadi saya abis menjenguk korban luka berat yang akan operasi sebanyak dua orang di rumah sakit SMS berjaya Kolaka. Enam orang lainnya rawat jalan di rumah masing-masing," kata Kapolsek Mowewe kepada Kompas.com, Selasa sore.

Sementara pihak keluarga korban menerima kematian dua orang dan delapan orang yang mengalami luka luka. Mereka menganggap bahwa kejadian itu adalah musibah. 

"Pihak keluarga tidak keberatan atau menuntut atas peristiwa itu. Dan mereka menilai bahwa kejadian itu adalah musibah yang harus diterima," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com