Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Rumor Miring di Sota, Perbatasan Paling Timur Indonesia

Kompas.com - 14/11/2023, 13:34 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

POS Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Minggu (3/10/2021). Keberadaan pos perbatasan ini sempat diwarnai rumor miring. 

Rumor yang beredar, setiap pelintas perbatasan akan dipungut biaya setiap kali melewati PLBN Sota

"Jadi masyarakat pertama takut lewat sini. Kita harus edukasi masyarakat bahwa kalau lewat sini tidak dipungut biaya," ujar Kepala PLBN Sota Ni Luh Puspa Jayaningsih, Senin (13/11/2023).

Padahal, kata Puspa, pelintas batas baru akan dikenai biaya apabila barang bawaannya bernilai di atas 300 dollar Amerika Serikat. Nominal ini setara sekitar Rp 4,5 juta menggunakan kurs saat ini. 

Baca juga: Catatan Perjalanan Menuju Sota, Titik Nol Kilometer Paling Timur Indonesia

Pengenaan biaya tersebut sejauh ini jarang dijumpai PLBN Sota karena kebanyakan dari mereka adalah pelintas tradisional yang membawa bahan kebutuhan pokok.

"Mereka bawanya (barang untuk) konsumsi sendiri, bukan (untuk) impor atau ekspor," imbuh Puspa.

Karena itu, pada hari-hari pertama beroperasinya PLBN Sota, tak sedikit pelintas yang memasuki wilayah dua negara dengan menghindari PLBN Sota. Mereka lebih memilih jalur tikus yang tersebar di beberapa titik tak jauh dari PLBN Sota.

Perlahan, rumor itu mulai sirna seiring semakin giatnya sosialisasi mengenai fungsi PLBN Sota. Aktivitas warga di dua negara pun banyak melibatkan pos perbatasan ini. 

 

 

Sekilas PLBN Sota

PLBN Sota berdiri di atas lahan seluas 5,6 hektare. Desainnya mengadopsi ornamen dan kearifan lokal mulai dari bentuk, warna tifa, hingga motif suku lokal.

PLBN Sota masuk kategori C, yang artinya jumlah pelintas di pos ini masih berada di bawah 5.000 pelintas di setiap bulannya. Untuk PLBN Sota, setiap hari ada 20-30 pelintas batas yang melewati pos ini.

Seorang petugas PLBN Sota tengah memeriksa barang bawaan pelintas Indonesia usai menjaring ikan kakap tawar di wilayah Papua Nugini, Senin (13/11/2023).KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA Seorang petugas PLBN Sota tengah memeriksa barang bawaan pelintas Indonesia usai menjaring ikan kakap tawar di wilayah Papua Nugini, Senin (13/11/2023).

Pelintas asal Sota yang memasuki wilayah Papua Nugini biasanya hendak berburu rusa. Namun, tak sedikit pula dari mereka menjaring ikan di muara yang lokasinya tak begitu jauh dari PLBN Sota.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Ini Wajah Pos Lintas Batas Negara Sota di Merauke

Sedangkan warga Papua Nugini, khususnya mereka yang berasal dari Desa Wariaber, memasuki Indonesia untuk berbagai kebutuhan dan tujuan. Ini mulai dari mencari bahan pokok seperti beras dan minyak hingga mendapatkan sumber air yang disediakan petugas PLBN Sota.

Ada pula pelintas batas yang masuk wilayah Indonesia untuk mendapat akses pendidikan, kesehatan, dan peribadatan. 

"Kalau dari sakit kita semua ke Indonesia karena paling dekat. Belanja semua ekonomi apa semua di dalam (Sota, Indonesia)," kata Ketua Adat Kanum Papua Nugini, Silasianay, kepada Kompas.com, Senin (13/11/2023).

Baca juga: Unik, Jalan Merauke-Sota Dikelilingi Musamus, Apa Itu?

Seturut redanya rumor miring di masyarakat, akses pelintasan PLBN Sota kini mulai menjadi jalur utama perlintasan warga perbatasan dua negara. Semoga tak ada lagi rumor-rumor yang bikin resah masyarakat.

Kompas.com berada di PLBN Sota untuk peliputan khusus sebagai kolaborasi bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com