Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekontruksi Pembunuhan Bocah SD di Palu, Kuasa Hukum Sebut Korban Tewas Tak Hanya Dicekik

Kompas.com - 09/11/2023, 10:08 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com - Rekontruksi kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka MF (16) terhadap bocah 8 tahun di Palu, Sulawesi Tengah digelar pada Rabu (8/11/2023). Rekontruksi ini digelar tertutup karena pelaku masih dibawah umur.

Pelaksanan rekontruksi digelar di dalam gedung pertemuan Polresta Palu "Torabelo".

Kapolresta Palu Kombes Barliansyah mengatakan, rekonstruksi digelar tertutup karena tersangka MF merupakan anak di bawah umur.

"Di dalam gedung Torabelo Polresta Palu ada pihak dari jajaran sat Reskrim Polresta Palu, Kejaksaan, termasuk pengacara dari keluarga korban. Dan rekontruksi hari ini direncanakan ada 20 adegan sesuai dengan berita acara pemeriksaan," katanya, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Soal Pembunuhan Bocah SD di Palu oleh Anak Pensiunan Polisi, Tak Ditemukan Bukti Kekerasan Seksual

"Namun nanti kita lihat saja apakah nanti berkembang. Kalau nanti berkembang mungkin bisa ditambahkan lagi adegannya," jelasnya.

Terkait kondisi tersangka saat menghadapi rekontruksi, dia menyebut baik dan sehat. .

"Hasil pemeriksaan kemarin saya langsung melihat tersangka termasuk saat akan rekontruksi saya lihat sehat. Makanya hari ini bisa dilaksanakan rekontruksi. Gestur tubuhnya biasa saja kalau saya lihat. Mungkin kalau tersangka nervous ada. Maklum manusia secara normal demikian," ujarnya.

Sementara itu, pihak keluarga korban mempercayakan kasus ini kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sulteng untuk melakukan pendampingan.

Usai rekontruksi yang berjalan tak sampai dua jam itu, Tim LBH Sulteng Mohammad Edi Heriansyah dan Rusman Rusli menyampaikan keterangan pers. 

"Setelah rekontruksi tadi kami menyaksikan dan melihat bahwa satu-satunya penyebab korban meninggal ada cekikan," kata Rusman, di depan gedung Torabelo Polresta Palu usai rekontruksi.

Namun dari fakta di lapangan, dia menduga korban tidak hanya dicekik saja. Bahkan menurutnya tindakan pelaku merupakan pembunuhan berencana.  

"Berdasarkan fakta-fakta dilapangan dengan saksi-saksi bahwa kami meyakini korban bukan hanya dicekik saja. Berdasarkan Keterangan saksi dan rekontruksi tadi kami menganggap ini bukan pembunuhan biasa. Sehingga kami menginkan penerapan pasal yang disangkakan kepada pelaku bukan pasal 80, tapi kami menginkan adanya pasal 340 yaitu pembunuhan berencana," ujarnya.

"Karena kalau dilihat dari rekontruksi tadi dan dihubungkan fakta-fakta dilapangan dari jarak rumah korban ke TKP sangat jauh sehingga kami mengambil kesimpulan bahwa ini ada unsur perencanaan," terangnya.

Pihak LBH Sulteng juga akan berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga terkait perlu atau tidaknya dilakukan otopasi. 

"Kenapa kita menginkan adanya otopsi? Sebab kami ingin tahu penyebab kematian korban. Kalau visum itu kan hanya pemeriksaan dari luar. Kita ingin tahu apakah karena cekikan atau faktor lain," kata Ketua Tim LBH Sulteng Moh Edi Heriansyah.

Baca juga: Remaja Bunuh Bocah 8 Tahun di Palu, Akui Cekik dan Tinggalkan Korban di Lorong

Halaman:


Terkini Lainnya

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com