Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 7 Orang Terpapar Cacar Monyet, Pemkot Semarang Lakukan PCR dan Pemusatan Perawatan

Kompas.com - 25/10/2023, 14:35 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran cacar monyet atau monkeypox. 

Hal ini mengingat di Indonesia sudah tercatat ada 7 orang yang terjangkit virus tersebut. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam mengatakan, warga Kota Semarang harus tetap waspada meski kasus cacar monyet masih terjadi di Jakarta. 

"Untuk di Kota Semarang sampai sekarang alhamdulillah kasus cacar monyet belum ada. Tapi ini sudah ada 7 kasus dan semuanya di Jakarta," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (25/10/2023). 

Baca juga: Dinkes Tasikmalaya Rawat Pasien Dicurigai Cacar Monyet di RSUD

Meski demikian, Pemerintah Kota Semarang bakal terus melakukan sosialisasi pencegahan agar virus ini tidak merambah ke Ibu Kota Jateng. 

"Saat ini di seluruh kabupaten atau kota semuanya sedang waspada,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu tanda orang berpotensi mengalami cacar monyet adalah demam. Hanya saja gejala itu sedikit berbeda di mana orang akan menggigil, sakit kepala, mengalami kelainan kulit di ketiak dan lipatan tubuh lainnya, serta pembengkakan pada limpa. 

“Satu hal untuk penyebaran, kulit ketemu kulit. Kalau ada kelainan kulit yang dirasakan, sebaiknya jangan mendekati orang dulu. Dan juga hubungan seksual juga bisa menularkan,” paparnya.

Baca juga: Sempat Suspek Cacar Monyet, Warga Lamongan Dinyatakan Negatif

Sementara itu, masyarakat bisa melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Hakam memastikan akan segera melakukan penanganan langsung kepada masyarakat jika ada yang terindikasi terjangkit cacar monyet. 

“Antisipasi nomor satu jaga kebersihan dengan rutin cuci tangan. Dan kalau demam kemudian ada kelainan kulit dan pembesaran kelenjar limpa, bisa langsung periksa ke fasilitas kesehatan," imbuh Hakam. 

Selain itu, Pemerintah Kota Semarang akan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk deteksi virus cacar monyet. 

"Di Semarang akan dirujuk ke RSUP Kariadi. Kalau nggak ya di Jakarta, karena kasusnya nggak banyak dan dipusatkan di satu tempat," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com