OKU TIMUR, KOMPAS.com- Tomo (68) anggota salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang terlibat dalam aksi pemerasan kepala sekolah hingga Rp 12 juta menyerahkan diri ke Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Timur setelah sebelumnya buron selama tiga hari.
Kasat Reskrim Polres OKU Timur AKP Hamsal mengatakan, tersangka Tomo menyerahkan diri diantarkan langsung oleh anaknya pada Senin (16/10/2023).
Saat ini, penyidik pun masih melakukan pemeriksaan terhadap Tomo. Termasuk peran keterlibatan tersangka dalam kasus tersebut.
“Total sekarang sudah ada dua tersangka yang ditahan, satu menyerahkan diri antarkan langsung oleh keluarganya kemarin,” kata Hamsal, Rabu (18/10/2023).
Baca juga: Peras Kepala Sekolah sampai Rp 12 Juta, Anggota LSM di OKU Timur Ditangkap
Hamsal menerangkan, Tomo saat kejadian berlangsung sedang berada di dalam mobil bersama empat orang temannya yang lain.
Ketika tersangka utama Marlan Sani (53) ditangkap saat hendak mengambil uang, mereka pun langsung kabur melarikan diri dengan menggunakan mobil.
Tiga hari setelah kejadian, Tomo pun akhirnya memilih menyerahkan diri ke petugas karena tak tahan menjadi buronan.
“Kasus ini akan terus kami kembangkan, apakah ada korban lain. Untuk para pelaku kami imbau lebih baik menyerahkan diri, karena akan terus kami kejar,” ujarnya.
Baca juga: 3 Wartawan Gadungan Diarak Massa Usai Peras Petani di Brebes, Pelaku Minta Rp 15 Juta ke Korban
Menurut Hamsal, modus tersangka memeras kepala Sekolah SD Negeri Toto Margo Mulyo, Desa Tambakboyo Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan adalah dengan mengancam akan menyebarkan berita adanya tindak kekerasan dan pelecehan seksual di sekolah tersebut.
Karena ketakutan akreditasi sekolahnya menurun, Slamet Rohmadi (53) selaku kepala sekolah diminta untuk membayar uang Rp 12 juta untuk enam orang tersangka tersebut. Namun, korban saat itu hanya sanggup membayar Rp 4 juta.
“Hasil pemeriksaan, laporan kasus kekerasan itu ternyata tidak ada dan ternyata sudah selesai secara kekeluargaan,” jelasnya.