Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Kalbar Pastikan Cuplikan Orangutan Melawan Ekskavator adalah Video Lama

Kompas.com - 14/10/2023, 18:30 WIB
Hendra Cipta,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar) memastikan cuplikan orangutan melawan ekskavator adalah video lama.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar RM Wiwied Widodo mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penelusuran digital.

“Kami sudah melakukan penelusuran jejak digital. Saya pastikan rekaman tersebut adalah video lama yang di-posting kembali,” kata Wiwied, dalam keterangan tertulis, pada Sabtu (14/10/2023).

Menurut Wiwied, keterangan ini untuk merespons unggahan akun Twitter @ErikSolheim, 12 Oktober 2023 pukul 11.59 AM.

Baca juga: Penanganan Kasus Pencabulan oleh Tenaga Pendidik di Pontianak Dinilai Lamban, Ini Alasan Polisi

Unggahan tersebut berisi video berdurasi 11 detik di mana satu individu orangutan terlihat sedang bergelantungan dan mendekati ekskavator yang merobohkan pohon habitatnya.

Erik menulis, caption video “The despair of a sumatran orangutan tyring to protect his home”.

Unggahan yang diunggah ulang dari akun Twitter @MikeHudema mengundang ragam komentar dari para warganet.

Menurut Wiwied, penelusuran yang dilakukan oleh Tim Balai KSDA Kalbar berhasil menghimpun sejumlah catatan, di antaranya mention (penyebutan) bahwa orangutan dimaksud adalah orangutan Sumatra.

Tidak hanya pada unggahan Erik Solheim tetapi juga Mike Hudema juga menulis, "The despair of a sumatran #orangutan tyring to protect his home. Mike Hudema memposting video ini pada 23 September 2023".

Dari dua unggahan terkait orangutan di atas, kata Wiwied, hasil penelusuran menemukan unggahan yang berulang di tahun-tahun sebelumnya antara lain: Situs Mongabay/Facebook video shows orangutan defending forest against bulldozer by Rheet A Butler pada 15 Juni 2018.

Pada situs lingkungan tersebut tertulis: Dramatic footage released last week by an animal welfare group shows a wild orangutan trying in vain to fight off destruction of its rainforest home in Borneo. The video, filmed in 2013 but posted on Facebook on June 5th for World Environment Day by International Animal Rescue (IAR), was shot in Sungai Putri, a tract of forest in Indonesia’s West Kalimantan province.

Dalam mention itu pula, ditemukan perbedaan lokasi kejadian dengan unggahan lainnya, yakni orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatra.

Baca juga: Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak Diusulkan Masuk Kalender Pariwisata Nasional

Wiwied menuturkan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian LHK melalui siaran pers pada 11 Juni 2018 menyebutkan, bahwa saat itu kegiatan penyelamatan dilakukan terhadap tujuh individu orangutan di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Arthu Energi Resources, Desa Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalbar, akibat adanya kebakaran di kawasan konsesi kebun kelapa sawit.

Selain itu, sambung Wiwied, substansi tanggapan atas berita viral kejadian orangutan telah terverifikasi oleh KLHK, dan apabila terdapat pengulangan kembali unggahan berita dimaksud dianggap tidak relevan.

“Balai KSDA Kalbar akan terus melanjutkan upaya perlindungan populasi dan habitat orangutan di Kalbar, baik di dalam kawasan konservasi maupun di luar kawasan konservasi,” tutup Wiwied.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com